BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi mewaspadai potensi pelambatan arus kendaraan akibat adanya selisih ruas jalan yang mengakibatkan penyempitan atau botleneck di jalan Tol Japek hingga Tol Pajagan saat arus mudik lebaran.
"Bahwa di jalur tol khususnya Pantura mulai Japek, Palikanci sampai dengan Pejagan ini ada beberapa potensi pelambatan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Wibowo, di Gedung Ditlantas Polda Jabar, Rabu (27/3/2024).
Menurut Wibowo, lajur jalan dari Tol Japek, Tol Cipali, Tol Palikanci, hingga Tol Pejagan semakin mengecil atau menyempit, akibat adanya selisih ruas jalan.
Seperti di Tol Japek ada lima lajur utama dan satu bahu jalan, kemudian lanjut ke Tol Cipali ruas jalan menjadi tiga lajur utama dan satu bahu jalan.
Baca juga: Antisipasi Kemacetan di Rest Area Saat Lebaran, Ini Strategi Jasa Marga
Kemudian lajur semakin menyempit di Tol Palikanci hingga Tol Pejagan yang hanya terdiri dari dua lajur utama dan satu bahu jalan.
"Artinya, dengan peningkatan kendaraan yang cukup tinggi dari arah barat, ini pasti akan terjadi pelambatan di wilayah Cipali sampai dengan Pejagan, soalnya ada selisih ruas jalan, itu yang kita katakan bottle neck," kata Wibowo.
Menurut Wibowo, Jabar juga menjadi salah satu titik rehat bagi para pemudik dari wilayah Sumatera.
Antrean di sekitar rest area pun menjadi fokus perhatian kepolisian pada saat mudik nanti, pasalnya antrean ini merupakan salah satu faktor pelambatan arus lalu lintas lainnya.
Sebagai antisipasi, polisi telah menyiapkan cara bertindak berupa contraflow yang bakal dimulai pada 5 April mulai pukul 14.00 WIB hingga 11 April pukul 24.00 WIB.
Baca juga: Tebing Rest Area Km 101 Tol Cipali Alami Pergeseran Tanah
Sementara, di Tol Japek tidak akan diterapkan aturan one way, untuk mengantisipasi kepadatan seperti pada arus mudik tahun 2022 lalu.
Dengan contraflow kendaraan dari Bandung bisa tetap menuju ke Jakarta tanpa harus putar balik.
Untuk one way bakal diterapkan secara bertahap dari KM 72 CIkopo hingga KM 414 Kalingkangkung.
Sementara di KM 70, Polisi bakal melakukan penyeimbangan untuk mengantisipasi penumpukan di salah satu lajur.
"Di tahun 2022 lalu, banyak sekali masyarakat yang berusaha mendobrak dobrakan di tengah tol itu karena flow atau arus yang ada di lajur A normal, dengan one way gak normal, berat sebelah sehingga ada kekecewaan masyarakat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.