Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Kompas.com - 20/04/2024, 07:22 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tingkat aktivitas gunung api Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung turun dari level III Siaga menjadi level II Waspada.

Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan.

"Tingkat aktivitas Gunungapi Anak Krakatau diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai tanggal 19 April 2024 pukul 12.00 WIB," ucapnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/4/2024).

Baca juga: Cek Pelabuhan Merak, Menko PMK Sebut Aktivitas Gunung Anak Krakatau Perlu Diwaspadai

Dijelaskan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan Gungun Api Anak Krakatau periode 1-19 April 2024, pengamatan dari pos pemantauan gunung api Pasauran dan Kalianda, hembusan asap terlihat berwarna putih dengan intensitas tipis.

Selain itu, ketinggian kolom asap berkisar antara 5-25 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau.

"Pengamatan melalui Satelit Sentinel-5 Tropomi tanggal 1-19 April 2024 tidak memperlihatkan emisi gas SO2 dan anomali termal pada kawah Gunung Anak Krakatau," kata Hendra.

Hendra menjelaskan, hasil evaluasi pemantauan selama periode 1 – 19 April 2024, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau tidak menunjukkan adanya fenomena letusan.

Jumlah kejadian gempa vulkanik yang berasosiasi dengan aktivitas magmatik dangkal seperti gempa Low-Frequency, Hybrid, dan tremor memperlihatkan fluktuasi dalam jumlah rendah dengan rata-rata kejadian kurang dari 10 dalam setiap hari.

Sementara gempa yang berasosiasi dengan suplai magma, berupa gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal terekam dengan jumlah sangat rendah, rata-rata kejadian kurang dari 10 dalam setiap hari.

"Energi kegempaan Gunung Anak Krakatau yang tercermin pada grafik nilai RSAM yang memperlihatkan pola fluktuatif dengan energi rendah," ucapnya.

Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter menunjukkan tubuh Gunung Anak Krakatau periode 1-19 April 2024 secara umum cenderung mengalami deflasi atau penurunan tekanan.

 

Baca juga: Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

"Berdasarkan data pemantauan periode 1 – 19 April 2024, aktivitas magmatik Gunung Anak Krakatau memperlihatkan kecenderungan penurunan," katanya.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak diperbolehkan untuk mendekati G.Anak Krakatau dalam radius 2 km dari kawah aktif untuk menghindari potensi terdampak oleh lontaran batu pijar da hujan abu lebat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com