CIREBON, KOMPAS.com - Indah Fitriani, gadis berusia 22 tahun yang ditemukan tewas mengambang di Sungai Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, diduga menjadi korban pembunuhan.
Indah ditemukan dalam kondisi tak wajar dengan tangan terikat di bagian belakang, dan terjerat tali di bagian mulut.
Kepala Desa Panguragan Wetan, Ali Zaenal Abidin, menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa yang menimpa warganya. Dia juga prihatin karena Indah Fitriani meninggal dunia dalam kondisi tak wajar.
Baca juga: 5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon
Kematian Indah yang tak wajar ini pun telah tersebar luas di media sosial hingga menyedot banyak perhatian.
Bahkan, Ali bersama perangkat desa, sudah mendengar kabar itu, Senin, atau satu hari setelah jasad Indah ditemukan mengambang di sungai.
"Kami prihatin, karena Indah meninggal dunia dalam kondisi tak wajar, tangan terikat dan mulut juga terikat," kata Ali saat ditemui Kompas.com di kantor balaidesa, Rabu (8/5/2024) siang.
Baca juga: Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk Naik Kelas
Bibi korban, Siti Sholihah, menyampaikan hal serupa. Dia sangat terpukul atas tindakan orang yang diduga menjadi dalang peristiwa ini. Tangisannya pecah saat dia menceritakan ulang tragedi yang menimpa keponakannya.
"Kami terpukul sekali, kenapa? Kenapa? Kalau butuh barang-barang (berharganya), silakan ambil, jangan dibunuh keponakanku," kata Siti saat ditemui di rumah duka pada Rabu, (8/5/2024) siang.
Dugaan pembunuhan yang menimpa Indah, sambung Siti, didasari dari beberapa bukti fisik yang melekat di tubuh Indah.
Berdasarkan keterangan yang dia terima dari tim medis yang pertama kali menangani jasad Indah, Siti menyebutkan, Indah ditemukan dalam kondisi tangan terikat di bagian belakang.
Dia meluruskan informasi yang menyebut Indah terikat di bagian mulut, melainkan di bagian leher, dengan adanya bekas jeratan tali. Mulutnya terbuka karena lehernya menjulur yang diduga akibat dijerat sebuah tali.
Tak hanya tangan terikat, Siti juga menyebut bahwa terdapat luka bacok di kepala Indah bagian belakang. Siti merasa sangat tidak terima atas perlakuan yang dilakukan seseorang terhadap keponakannya itu.
"Ada lebam dibuka, terus ada bekas bacokan di belakang kepala, iya itu pembunuhan, terus tangan terikat ke belakang, leher terikat, lidah menjulur, ya itu," tambah Indah.
Keluarganya memohon agar kepolisian agar segera menangkap terduga pelaku, dan memberikan hukuman seberat-beratnya.
Kompas.com telah menghubungi Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Haryo Prasetyo Seno, pada Rabu (8/5/2024) siang. Haryo belum dapat memberikan keterangan resmi, dan tengah melakukan penanganan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.