Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Ungkap Penyebab Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah

Kompas.com - 12/06/2024, 14:37 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memetakan penyebab menumpuknya limbah domestik yang menjadi lautan sampah di Sungai Citarum, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menghitung luasan sampah yang menjadi lautan sampah di Sungai Citarum tersebut mencapai 200 ton dengan perhitungan panjang 3 kilometer dan lebar badan sungai 60 meter.

Sampah-sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung yang kemudian hanyut dan menumpuk di satu lokasi.

Baca juga: Penampakan Lautan Sampah di Sungai Citarum yang Disebut The New Ocean Rubbish

Lautan sampah yang menumpuk sepanjang 3 kilometer di kawasan Batujajar ini adalah bukti buruknya perilaku buang sampah masyarakat Bandung.

“Tolong ini pesan saya, buang sampah itu tanggung jawab kita semua. Udah gitu buang sampahnya gak benar lagi. Buangnya ke sungai, ke badan air,” ujar Prima saat ditemui di bantaran Sungai Citarum, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Volume Sampah di Sungai Citarum Diperkirakan 200 Ton, Penanganan Butuh Waktu 7 Hari

Banyaknya limbah domestik yang dibuang ke Sungai Citarum ini kemudian terbawa arus dan berhenti di bawah Jembatan Callender Hamilton (DH) atau Babakan Sapan (BBS) di kawasan Batujajar.

Lokasi ini merupakan pintu masuk arus Sungai Citarum ke perairan Waduk Saguling untuk dimanfaatkan menjadi bahan baku pembangkit listrik.

Namun, kondisi sedimentasi tanah di bawah jembatan BBS cukup tinggi sehingga menghentikan sampah-sampah yang hanyut terbawa arus air.

“Ini sedimentasi cukup tinggi berada di sini. Elevasi paling rendah ada di sini. Kemarin sempat hujan sehingga membawa sampah dan sampahnya terjebak di sini,” jelas Prima.

Prima menjelaskan, jika tidak terjebak di sedimentasi bawah jembatan, sampah-sampah yang mengapung di permukaan air itu akan terhenti di pintu masuk Waduk Saguling di mana di lokasi itu sudah terpasang trash boom untuk memfilter sampah.

“Sebenarnya di sana sudah ada trash boom atau sekat untuk meretensi sampah, supaya gak lari kita tangkap sampah kemudian kita ambil kita buang ke TPA Sarimukti. Tapi ini mungkin kemarin karena hujan dan terdeteksi masih banyak sampah yang dibuang di pinggir sungai,” papar Prima.

Dari ratusan ton sampah yang memenuhi permukaan Sungai Citarum itu, 60 persen di antaranya merupakan sampah plastik bekas bungkus makanan.

“Kalau lihat dari komposisinya, sampah plastik cukup banyak saya lihat. Kurang lebih 60 persen sampah plastik di samping gulma eceng gondok ada, sampah-sampah lain ada,” tutur Prima.

Sampah-sampah yang didominasi oleh sampah domestik tersebut diduga berasal dari masyarakat Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.

“Ini kasihan ke Bandung Barat. Kontribusinya kan dari Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung. Nanti kita petakan kemudian kita minta titik-titik krusial untuk penanganan kabupaten/kota masing-masing agar tidak terulang lagi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com