BANDUNG, KOMPAS.com - Partai Golkar ingin membentuk koalisi besar untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Kota Bandung 2024.
Wacana memunculkan calon tunggal yang melawan kotak kosong pun diutarakan.
"Kita sangat terbuka dengan siapa pun. Bahkan, lawan kotak kosong pun bisa saja. Kalau Pilkada dilakukan dan pemenangnya dari kita semua, kekuatan eksekutif ditambah legislatif akan mudah terwujud untuk menyejahterakan Kota Bandung," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya saat ditemui, Selasa (12/6/2024) malam.
Baca juga: Pilkada Kota Bandung, Golkar Rayu PKS untuk Koalisi
Saat dikonfirmasi dalam kesempatan terpisah, Edwin pun tidak menampik bahwa koalisi besar yang terbentuk diharapkan bisa mewakili seluruh partai politik sehingga hanya ada satu pasangan pada Pilkada Kota Bandung.
"Bisa saja terjadi kita lawan kotak kosong. Di beberapa daerah pernah terjadi, " tuturnya.
Namun demikian, Edwin mengatakan, kemungkinan hanya ada satu pasangan calon kepala daerah pada Pilkada Kota Bandung sangat kecil kemungkinannya terjadi.
Edwin mengatakan, Partai Golkar sampai saat ini masih membuka komunikasi politik dengan seluruh partai politik yang berada di dalam parlemen DPRD Kota Bandung untuk membentuk koalisi besar pada Pilkada Kota Bandung.
Untuk diketahui, Partai Golkar telah resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PSI untuk Pilkada Kota Bandung.
Baca juga: DPD Golkar DIY Kantongi 3 Nama Kandidat Jagoan untuk Pilkada
Kemudian, meski belum menyatakan ikut dalam koalisi besar ini, salah satu bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar, Arfi Rafnialdi, telah mengantongi rekomendasi dari Partai Demokrat.
Pada Selasa (11/6/2024), DPD Partai Golkar Kota Bandung kembali menjalin komunikasi politik dengan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung.
Jika Partai Demokrat dan PKS bergabung, jumlah kursi dalam kolaisi besar ini mencapai 32 kursi.
"Sejak kita membentuk koalisi bersama dengan Gerindra dan PSI, dalam koalisi itu dituangkan semua partai akan tetap membangun koalisi dengan partai di luar koalisi. Jadi kami sangat membuka pintu selebar-lebarnya kepada siapa pun yang mau bergabung untuk membagun Kota Bandung," kata Edwin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/6/2024).
Edwin menambahkan, dalam koalisi besar yang telah terbentuk saat ini belum membicarakan kader partai mana atau siapa saja yang akan maju sebagai calon Wali Kota Bandung dan calon Wakil Wali Kota Bandung.
"Dalam koalisi ini belum berbicara posisi B1 atau B2. Kita membangun kesepemahaman dulu dan kita enggak ada target kapan koalisi terbentuk karena kita masih membuka pintu kepada siapapun," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.