Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Luqman 13 Tahun Jadi Marbot, Sedih Jauh dari Keluarga hingga Haru Dihadiahi Hewan Kurban

Kompas.com - 21/06/2024, 15:41 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - 13 tahun sudah, Luqman (40 Tahun), mengabdikan hidupnya menjadi marbot Masjid Salman. Suka dan duka ia jalani dengan ikhlas selama itu.

"Dukanya jauh dari anak istri," ujar Luqman kepada Kompas.com, belum lama ini.

Keluarga Luqman tinggal di Sukabumi. Ia pulang dua minggu sekali untuk melepas rindu kepala keluarganya.

Baca juga: Berkah Pengepul Kulit Domba Kurban di Sukabumi Saat Idul Adha

"Anak saya dua, usia SD sama 5 tahun. Suka kangen gitu sama keluarga," tutur dia.

Meski demikian, ia merasakan banyak manfaat menjadi marbot. Ia merasa berada di lingkungan positif sehingga akhlak terbawa baik.

Selain itu, ia bertemu berbagai budaya, karakteristik orang. Bahkan retorikanya terasah karena sering menjadi muazin.

Baca juga: Kisah Azwar, Mahasiswa S2 yang Jadi Marbot, Merasa Keren di Mata Allah

Saat Idul Adha kemarin, Luqman mendapat hadiah kurban dari alumni Beasiswa Aktivis Salman (BAS), sekelompok pemuda yang dahulu menjadi penerima manfaat beasiswa dari Laznas Rumah Amal Salman.

"Saya sangat terharu dengan pemberian kurban ini," ucap dia.

Namun, meski sangat ingin berkurban, Luqman meminta izin kepada pemberi hadiah untuk memberikan kurbannya kepada ibunya.

Baginya, ibunya adalah sosok yang sangat memotivasi dan selalu mendoakannya dalam menjalani tugas sebagai marbot. Ia merasa bahwa keberkahan yang ia terima, termasuk hadiah kurban ini, tidak lepas dari doa sang ibu.

"Saya berikan kurban ini untuk ibu saya, sebab beliau yang telah banyak berkorban untuk anak-anaknya. Mudah-mudahan kurban ini jadi berkah untuk semua, terutama untuk bekal ibu di akhirat," ungkap Luqman dengan penuh rasa syukur.

Selain Luqman, kebahagiaan serupa dirasakan Ai Kurniawati (51). Ia sangat bahagia karena anaknya menjadi salah satu dari lima anak yatim yang terpilih untuk mendapatkan hadiah kurban.

Hadiah tersebut merupakan pemberian dari donatur Rumah Amal Salman yang menitipkan kurbannya untuk disembelih atas nama anak yatim.

"Saya sangat berbahagia anak saya menjadi salah satu yang menerima kurban. Ini adalah pengalaman pertama bagi saya juga anak saya," ujar Ai.

Sejak suaminya meninggal, Ai hanya mengandalkan bantuan anak pertamanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia sendiri mendapatkan penghasilan tidak menentu dari berjualan siomay. Karenanya, ketika mendapatkan kabar anaknya menerima hadiah kurban, kebahagiaannya tak terbendung. Ini menjadi ajang bersyukur yang tak terhingga baginya.

Pada tahun ini, Rumah Amal Salman menyalurkan 1.207 hewan kurban, baik domba maupun sapi.

Jumlah titik penyaluran pun meningkat dibanding tahun sebelumnya, mencapai 144 lokasi di 24 provinsi sekaligus bekerja sama dengan Asosiasi Masjid Kampus Indoneia (AMKI).

Titik penyaluran terdekat berada di sekitar Masjid Salman, sementara yang terjauh berada di Provinsi Papua Selatan. Kurban tersebut telah bermanfaat bagi lebih dari 100.000 warga di seluruh Indonesia, membawa kebahagiaan dan berkah bagi banyak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelaku yang Fasilitasi Penjudi 'Online' via Kupon Ditangkap, Omzet Rp 60 Juta per Hari

3 Pelaku yang Fasilitasi Penjudi "Online" via Kupon Ditangkap, Omzet Rp 60 Juta per Hari

Bandung
Warga Diupah Rp 2,5 Juta Bikin 216 Rekening Penampung Judi Online

Warga Diupah Rp 2,5 Juta Bikin 216 Rekening Penampung Judi Online

Bandung
44 Jemaah Haji Asal Jabar Meninggal, Ini Penyebabnya

44 Jemaah Haji Asal Jabar Meninggal, Ini Penyebabnya

Bandung
Penampung Uang Rp 356 Miliar Hasil Judi Online Ditangkap, Istri dan Ipar Admin di Kamboja

Penampung Uang Rp 356 Miliar Hasil Judi Online Ditangkap, Istri dan Ipar Admin di Kamboja

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Jenazah Perempuan Ditemukan Tergelatak di Pinggir Jalan Sukabumi, Kematiannya Tak Wajar

Jenazah Perempuan Ditemukan Tergelatak di Pinggir Jalan Sukabumi, Kematiannya Tak Wajar

Bandung
Artis Maju di Pilkada Bandung Raya, Jadi Ujian Kecerdasan Pemilih

Artis Maju di Pilkada Bandung Raya, Jadi Ujian Kecerdasan Pemilih

Bandung
Belum Lengkap, Kejati Kembalikan Berkas Pegi Setiawan ke Polda Jabar

Belum Lengkap, Kejati Kembalikan Berkas Pegi Setiawan ke Polda Jabar

Bandung
Jaksa Sebut Berkas Perkara Pegi dari Polda Jabar Belum Lengkap

Jaksa Sebut Berkas Perkara Pegi dari Polda Jabar Belum Lengkap

Bandung
83 Warga Bandung Barat Keracunan Nasi Boks dari Acara Khitanan

83 Warga Bandung Barat Keracunan Nasi Boks dari Acara Khitanan

Bandung
3 Tersangka Korupsi Pasar Cigasong Diserahkan ke Kejari Majalengka

3 Tersangka Korupsi Pasar Cigasong Diserahkan ke Kejari Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Bandung
Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com