Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aktor Teater asal Sumedang Deden Indrawan, Hidupi Istri dan 2 Anak dari Berkesenian

Kompas.com - 25/06/2024, 17:48 WIB
Aam Aminullah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Siapa tak mengenal Deden Indrawan, seniman sekaligus pendiri kelompok teater Absurd di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat?

Seniman Sumedang kelahiran Sumedang, 3 Febuari 1974 ini memang sudah malang melintas di dunia seni dan budaya di Kabupaten Sumedang.

Kepada Kompas.com, pria yang akrab disapa Abah Deden Absurd ini bercerita tentang pahit dan manisnya menjadi seorang seniman peran.

Suami dari Virtinia Garcia (41), yang juga berprofesi sebagai seniman tari dan penulis puisi ini mengatakan, menggeluti dunia seni sudah sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), sekitar 1990-an.

"Kalau basic, dari SMA itu pelukis sampai sekarang saya masih melukis. Tapi karena suka dengan seni gerak tubuh pada tahun 1992 itu, saya membentuk kelompok seni teater Absurd," ujar Abah Deden di Studio Tato di Jalan Kutamaya, Sumedang Utara, Sumedang, Senin (25/6/2024) malam.

Baca juga: Mengenal Andi Pradinata, Seniman Disabilitas yang Multitalenta

Abah Deden menuturkan, setelah terbentuk dan manggung beberapa kali di Sumedang, pada tahun yang sama, Teater Absurd diundang mentas di Pasar Seni Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Penampilan di Pasar Seni ITB itu pula lah yang membuat Teater Absurd mulai dikenal luas. Dan tampil di panggung itu, kala itu, menjadi pengalaman termanis yang tak terlupakan sampai saat ini," tutur ayah dari Zaid Tsabit, dan Zaid Afraula ini.

Abah Deden menuturkan, kiprah Teater Absurd di panggung seni sendiri terus berlanjut dengan tampil di sejumlah momen. Baik di Sumedang, maupun di luar daerah seperti di Kota Bandung.

Seniman Sumedang sekaligus pendiri Teater Absurd, Deden Indrawan di Studio Tato di Jalan Kutamaya, Sumedang, Jabar, Senin (24/6/2024) malam. KOMPAS.com/AAM AMINULLAHKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Seniman Sumedang sekaligus pendiri Teater Absurd, Deden Indrawan di Studio Tato di Jalan Kutamaya, Sumedang, Jabar, Senin (24/6/2024) malam. KOMPAS.com/AAM AMINULLAH

Akan tetapi, seperti halnya seniman lainnya, berbagai tantangan harus dihadapi. Terutama, jika dilihat dari segi ekonomi, menjadi seniman sangat sulit untuk diandalkan.

"Saya pribadi menjadikannya sebagai profesi utama, meski sulit tapi selalu ada jalannya. Alhamdulillah, dari melukis dan seni teater ini saya bisa menghidupi istri dan dua anak," tutur Abah Deden.

Ditanya peran pemerintah terhadap seniman di Sumedang, Abah Deden mengaku hingga saat ini sangat minim.

"Sampai saat ini, Sumedang tidak memiliki gedung kesenian yang bisa menjadi tempat bagi kami selaku seniman untuk bereksplorasi. Kalau pun ada, seperti Gedung Kesenian di Pacuan Kuda, Sumedang Utara, itu sangat tidak layak dan tidak bisa disebut sebagai tempat eksplorasi."

"Sehingga, harapan kami ke depan, pemerintah itu bisa memasilitasi tempat bagi kami untuk bereksplorasi. Tempat yang layaknya disebut Gedung Kesenian seperti halnya di Bandung, di Jakarta," tutur Abah Deden.

Baca juga: Bernyanyi, Main Film, hingga Teater, Quinn Salman: Aku Suka Pelajari Hal Baru

Selain masih belum memiliki Gedung Kesenian, apresiasi pemerintah terhadap seniman di Sumedang juga sejauh ini masih sangat minim.

"Kami para seniman di Sumedang itu justru seakan terpinggirkan. Seperti jika ada event kesenian, yang dilibatkan justru bukan kalangan seniman."

"Malah yang terjadi, pemerintah itu tiap ada event justru menciptakan senimannya sendiri (Seniman abal-abal). Jadi, seperti bikin toko di dalam toko, karena oknum pejabat yang biasanya ingin mengeruk untung dari event tersebut. Itu yang biasanya terjadi di Sumedang sampai saat ini, jadinya bisa dibilang tidak tepat sasaran," tutur Abah Deden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Tewas Tergantung di Flyover Cimindi Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isinya

Pria yang Tewas Tergantung di Flyover Cimindi Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isinya

Bandung
Pria Tewas Gantung Diri di Flyover Cimindi Bandung Tinggalkan Wasiat: Tolong Antarkan Saya

Pria Tewas Gantung Diri di Flyover Cimindi Bandung Tinggalkan Wasiat: Tolong Antarkan Saya

Bandung
Warga Desa di Garut Jadi Miliarder, Terima Rp 16,9 Miliar dari Pembebasan Lahan Tol

Warga Desa di Garut Jadi Miliarder, Terima Rp 16,9 Miliar dari Pembebasan Lahan Tol

Bandung
Hutan Mati Gunung Papandayan di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Mati Gunung Papandayan di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
7 Parpol Berkoalisi Usung Petahana Herdiat-Yana pada Pilkada Ciamis 2024

7 Parpol Berkoalisi Usung Petahana Herdiat-Yana pada Pilkada Ciamis 2024

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Penampakan Vila di Sukabumi yang Disebut Jadi Tempat Cetak Uang Palsu

Penampakan Vila di Sukabumi yang Disebut Jadi Tempat Cetak Uang Palsu

Bandung
Website SMAN 1 Kota Sukabumi Sempat Diretas, Jadi Iklan Judi Online

Website SMAN 1 Kota Sukabumi Sempat Diretas, Jadi Iklan Judi Online

Bandung
Pantai Sayang Heulang di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Sayang Heulang di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, 1 Orang Tewas

7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, 1 Orang Tewas

Bandung
Seorang Pria Ditemukan Tewas Menggantung di Flyover Cimindi Bandung

Seorang Pria Ditemukan Tewas Menggantung di Flyover Cimindi Bandung

Bandung
Makan 70 Paku, Pria di Indramayu Kini Boleh Pulang Usai Dioperasi

Makan 70 Paku, Pria di Indramayu Kini Boleh Pulang Usai Dioperasi

Bandung
Diselidiki, Identitas Jasad Pria yang Tergantung di Flyover Cimindi

Diselidiki, Identitas Jasad Pria yang Tergantung di Flyover Cimindi

Bandung
Guru SMAN di Sumedang sampai Patungan untuk Biayai Pelajar Tak Punya Ongkos ke Sekolah

Guru SMAN di Sumedang sampai Patungan untuk Biayai Pelajar Tak Punya Ongkos ke Sekolah

Bandung
Jual Obat Terlarang Lagi, 2 Kios di Cianjur Dibakar 'Emak-emak'

Jual Obat Terlarang Lagi, 2 Kios di Cianjur Dibakar "Emak-emak"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com