Editor
KUNINGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kuningan turun tangan dengan mengupayakan evakuasi terhadap seekor macan tutul liar yang sempat berkeliaran di Desa Gunungmanik, Kuningan, Jawa Barat, agar warga bisa beraktivitas dengan aman.
Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Iip Hidajat di Kuningan, Jumat (12/7/2024) mengatakan, evakuasi macan tutul dilakukan menggunakan dua metode, yakni memasang kandang jebakan serta menjebak satwa tersebut dengan obat bius.
Menurut Iip, cara ini cukup aman untuk dipraktikkan agar macan tutul yang nantinya dievakuasi dapat dikembalikan lagi ke habitat asalnya.
Baca juga: Waspada Ada Macan Tutul di Taman Nasional Baluran Situbondo
“Kami memastikan pada Sabtu atau Minggu ini, macan tutul tersebut harus segera diamankan. Sehingga masyarakat tidak lagi merasa cemas,” kata Iip, seperti dilansir Antara.
Iip menjelaskan, sejumlah petugas gabungan dari unsur kepolisian, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Cirebon dikerahkan untuk mengevakuasi satwa tersebut.
Tim gabungan ini, kata dia, sudah melakukan patroli dan menyisir beberapa lokasi yang menjadi titik kemunculan macan tutul di Desa Gunungmanik.
Selain itu, Pemkab juga tengah menyelidiki laporan terkait adanya kemunculan macan tutul lain di wilayah Selajambe, Kuningan.
“Kemunculan macan tutul sejak beberapa hari lalu membuat masyarakat cemas. Hal ini juga ternyata terjadi di Kecamatan Salajambe."
Baca juga: 27 Ekor Kambing Warga Karawang Dimakan Macan Tutul, Warga Resah
"Kami asesmen informasinya, kemudian menangkap hewan itu agar masyarakat merasa tenang,” ujar dia.
Iip mengatakan, macan tutul itu belum terlihat menampakkan diri hingga Kamis (11/7/2024) malam.
Meski begitu, pihak desa setempat tetap melakukan ronda untuk mengusir satwa tersebut jika muncul kembali.
“Sampai saat ini tidak ada korban dan jangan sampai ada korban. Kami sedang bergerak untuk mengevakuasi satwa ini,” ucap Iip lagi.
Sebelumnya, masyarakat di Desa Gunungmanik, Kuningan, dibuat resah dengan kemunculan seekor macan tutul yang terlihat berkeliaran di kawasan tersebut pada Selasa (9/7/2024) malam.
Untuk mencegah hewan tersebut memasuki permukiman, pihak desa setempat menyalakan petasan agar macan tutul tersebut merasa takut dan tidak berani mendekat ke lingkungan warga.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang