Editor
BANDUNG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin optimistis West Java Investment Summit (WJIS) 2024 bisa menggaet angka investasi yang tinggi.
"Investasi yang ditargetkan sebesar Rp 117,6 triliun. Dari 40 proyek yang ditawarkan," dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/9/2024).
Target ini lahir dari banyaknya kesepakatan investasi yang ditandatangani di WJIS 2024. Ia menunjuk kesepakatan investor dengan Pemkab Sukabumi dalam investasi teknologi peningkatan produktivitas padi senilai Rp 1,5 triliun.
Baca juga: Pergantian Pj Walkot Bandung, Bey Machmudin: Hal Biasa Rotasi dan Mutasi di ASN
Bey akan mendorong investasi masuk karena hanya dengan investasi dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat.
Bey melihat antusiasme investor ke Jawa Barat sangat baik, bahkan sejumlah kesepakatan di WJIS sudah diimplementasikan dalam bentuk pembangunan.
"Seperti tadi dari Vietnam, VinFast itu akan produksi tahun depan, itu electric vehicle, jadi beberapa daerah seperti Subang, Karawang, dan juga tadi BIJB aerocity sudah mulai penguasaan lahan sebesar 1.600 hektar. Jadi, ya untuk Kertajati, sudah ada investasi yang masuk," katanya.
Baca juga: Masa Jabatan sebagai Pj Gubernur Jabar Diperpanjang, Bey Fokus ke 4 Program
Bey mencatat sejumlah investor dari Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Singapura, UAE, Australia, Belanda, Tanzania, Polandia, dan Angola menunjukan ketertarikannya.
Sementara, Plh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi, Saribua Siahaan mengatakan, salah satu cara pemerintah menghasilkan investor lewat investment project ready to open.
Artinya ketika investor tertarik dalam satu proyek, mereka sudah bisa kalkulasi berapa besaran modal yang akan digelontorkan.
"Jadi itu merupakan suatu kepastian buat investor sebelum dia memutuskan, oke saya akan investasi di sektor ini, lokasinya di sini. Jadi kami sangat baik dan Jawa Barat salah satu tempat yang sangat dipapulikan oleh investor," tutur dia.
"Terbukti bahwa investasi Jawa Barat, terutama Jepang itu dia sangat banyak. 80 persen investasi dari Jepang itu ada di Jawa Barat. Jadi ini adalah kumpulan bisnis yang terbaik," jelasnya.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melihat peluang Jawa Barat menjadi destinasi utama investasi di bidang teknologi tinggi terbuka lebar karena memiliki keunggulan lebih dibanding provinsi lain.
Menko Luhut mengatakan, WJIS 2024 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kpw Bank Indonesia Jawa Barat, adalah inisiatif untuk menarik investor agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jabar.
Menurut Luhut, dalam situasi ekonomi global yang penuh tantangan, Jabar menjadi lokasi utama yang dipilih investor asing.
"Jawa Barat berpotensi untuk menjadi hub investasi teknologi tinggi di Indonesia, didukung oleh lokasi yang strategis, [upah] kompetitif dan tenaga kerja yang mudah beradaptasi," katanya.