Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Diana Sastra Edukasi Hak Cipta dan Royalti untuk Pencipta Lagu Tarling

Kompas.com, 14 Oktober 2024, 12:51 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal Diana Sastra? Dia adalah seorang penyanyi Cirebon yang dijuluki "Ratu Tarling Pantura".

Tak sekadar menyanyi, Diana Sastra juga adalah sosok yang kerap mengedukasi para pencipta lagu tentang royalti.

Di dalam ruang tamunya, pelantun lagu "Pemuda Idaman" itu menceritakan lika-liku menemui para pencipta lagu yang dia bawakan.

Perempuan kelahiran 14 Maret 1978 itu mengawali karir seni tarik suara dengan ikut bersama grup organ di Cirebon pada tahun 1997.

Dia diajak bergabung oleh pemilik grup organ dan manggung ke luar daerah Cirebon. Ketekunan berlatih serta suaranya yang khas membuat Diana remaja mendapatkan tawaran rekaman di Dian Record, sebuah label rekaman ternama di Ibu Kota Jakarta.

Baca juga: Kisah Andi Gomes, Pencipta Lagu Daerah Jambi Merasa Diperlakukan Tak Adil

Pada tahun 1998 hingga 2000, Diana diminta label Dian Record untuk menyanyikan lagu sebanyak lima album; empat album gabungan bersama penyanyi lain, dan satu album lainnya seorang diri.

Satu tahun setelah itu, Diana Sastra mendirikan grup organ bernama "Dian Prima". Bekal pengalamannya ikut grup organ dan rekaman membuat Diana Sastra mantap meniti karir sebagai penyanyi tarling, sebuah kesenian khas Pantura Gitar dan Suling.

Puncaknya pada tahun 2008, Diana Sastra memproduksi album sendiri dan mengedarkan hasil karyanya menggunakan kaset view compact disc (VCD).

Istri dari seorang seniman Fajar Andianto ini masih ingat betul momen ketika seorang pencipta lagu Pendi Gondrong menawarkan lagu "Arjuna Ireng". Dia menerima lagu itu dalam bentuk kaset, lalu bersama-sama mendengarkan lirik dan nada dasar dari sebuah tape di rumahnya.

"Kalau zaman dulu itu kan, orang (pencipta) yang nawarin lagu itu dadak naik bus, naik motor mendatangi penyanyinya, bawa pita kaset, ya ga jauh jauh lah, sekitar tahun 2008, saya nyanyiin lagu Arjuna Ireng tuh, ya ke sini orangnya, bawa pita kaset, dadak setelin dulu pakai tipe," cerita Diana kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2024) petang.

Hal yang serupa juga kerap dia temui dari pencipta lagu lainnya. Para pencipta datang dan silih berganti ke rumahnya untuk menawarkan lagu. Beberapa di antara mereka berlanjut hingga menawarkan beberapa lagu lainnya.

Pada tahun-tahun itu, Diana Sastra kerap membayar ke pencipta dari satu lagu senilai ratusan ribu rupiah. Meski bersifat jual putus, Diana Sastra masih memberi uang kepada pencipta lagu saat mereka datang kembali ke rumahnya dengan keluhan ekonomi.

Pencipta lagu "lawas" sulit dicari

Diana Sastra (46) menunjukan sebuah sebuah foto tangkap layar seorang pencipta lagu tarling yang tak pernah mengenal royalti di Desa Benda, Kecamatan Karang Ampel, Indramayu, Jawa Barat kepada Kompas.com Rabu (9/10/2024) petang. perjumpaan ini terjadi di tahun 2023, setelah Diana Sastra memposting pertanyaan pencipta dari sebuah lagu di media sosialnya.tangkap layar dokumentasi Diana Sastra Diana Sastra (46) menunjukan sebuah sebuah foto tangkap layar seorang pencipta lagu tarling yang tak pernah mengenal royalti di Desa Benda, Kecamatan Karang Ampel, Indramayu, Jawa Barat kepada Kompas.com Rabu (9/10/2024) petang. perjumpaan ini terjadi di tahun 2023, setelah Diana Sastra memposting pertanyaan pencipta dari sebuah lagu di media sosialnya.

Karir penyanyi tarling yang sudah memiliki tiga anak ini, telah melewati tiga buah era perkembangan musik, yakni Pita Kaset, VCD, dan kini digital.

Sejak tahun 1998, dia telah menghasilkan 400 lagu, baik ciptaan sendiri, maupun membawakan lagu ciptaan orang lain. Lagu-lagu itu kini terus diputar di berbagai akun media sosial Diana Sastra sejak beralih ke digital dan menghentikan produksi VCD di tahun 2017 silam.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau