Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Bersih-Bersih di Vihara Dharma Ramsi Bandung, Tradisi dan Pengabdian

Kompas.com, 24 Januari 2025, 20:39 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Suasana sibuk namun penuh khidmat terasa di Vihara Dharma Ramsi yang berlokasi di Gang Ibu Aisah, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah persiapan dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada Rabu (29/1/2025).

Ratusan rupang atau patung dewa serta altar di vihara ini satu per satu dibersihkan menggunakan cairan khusus hingga berkilauan. Kegiatan ini melibatkan sekitar 35 umat Konghucu dan etnis Tionghoa yang bekerja sama membersihkan vihara dalam suasana kebersamaan.

Chandra (52), salah satu pengurus vihara, menjelaskan bahwa kegiatan bersih-bersih ini merupakan tradisi tahunan yang rutin dilakukan beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek.

Baca juga: Lianto dan 8 Tahun Pengabdian di Kelenteng Bio Hiap Thian Kiong Karawang: Dari Penjual Bubur ke Penjaga Altar

“Persiapannya membersihkan seluruh altar. Dalam satu tahun, kita hanya ada waktu seminggu untuk membersihkan altar. Jadi fresh setiap memasuki Tahun Baru Imlek,” ujar Chandra saat ditemui di lokasi pada Jumat (24/1/2025).

Selain membersihkan altar, ratusan lilin sudah ditata rapi sesuai dengan ukuran yang dipesan umat. Tahun ini, jumlah lilin mengalami peningkatan hingga 20 persen.

Ratusan umat diperkirakan akan hadir di vihara ini untuk berdoa dan sembahyang, terutama pada malam Tahun Baru Imlek. Meski demikian, Chandra menyebut para umat akan datang secara bergantian.

“Kita enggak bisa sebut ribuan umat ya, karena yang tercatat saja 200-an orang. Umatnya itu keluar masuk (bergiliran datang dan keluar vihara),” tambahnya.

Baca juga: Kue Keranjang Jadi Primadona Jelang Imlek di Bandung, Penjualannya Tembus 2.000 Buah Per Hari

Chandra juga menyebut, meski persiapan tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, ia mengingatkan umat untuk tetap khusyuk dalam beribadah menyambut tahun shio Ular.

“Vihara nanti buka dari tanggal 28 pagi jam 6 sampai tanggal 29 malam sekitar jam 6 atau jam 7. Jadi di atas 24 jam kita buka terus, karena nanti lilin juga nyala terus,” jelasnya.

Di tengah kegiatan itu, salah satu umat, Koh Asen (74), terlihat sibuk membersihkan altar. Koh Asen mengaku sudah 40 tahun mengikuti tradisi ini. Menurut dia, membersihkan rupang dan altar adalah bentuk pengabdian kepada para dewa.

“Ya tiap tahun saya di sini. Semuanya baik-baik ya, dewa itu semua baik-baik lah,” kata Koh Asen sambil tersenyum.

Selain untuk menghormati tradisi, Koh Asen juga berdoa agar di Tahun Baru Imlek ini ia dan keluarganya diberikan kesehatan serta kelancaran.

Tradisi bersih-bersih di Vihara Dharma Ramsi ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi simbol rasa syukur, pengabdian, dan semangat kebersamaan umat dalam menyambut tahun yang baru.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau