Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Sopir Truk Maut Tol Ciawi Minta Maaf kepada Keluarga Korban

Kompas.com, 8 Februari 2025, 16:18 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Anggi, istri Bendi Wijaya (30), sopir truk pengangkut galon air yang terlibat dalam kecelakaan maut di Gerbang Tol 2 Ciawi, Km 41, Bogor, Jawa Barat, meminta maaf kepada keluarga korban.

Kecelakaan beruntun tersebut menewaskan delapan orang dan menyebabkan sebelas orang lainnya luka-luka.

"Mohon maaf sebesar-besarnya buat keluarga korban kecelakaan ini," ungkap Anggi kepada wartawan di Polresta Bogor Kota, Jumat (7/2/2025).

Baca juga: Kecelakaan Maut Tol Ciawi Tewaskan Semobil Isi 6 Penumpang, Begini Kronologi Versi Camat Cidadap

Permintaan maaf ini disampaikan Anggi setelah pihak kepolisian memintanya untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan suaminya.

Dalam pemeriksaan di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota, Anggi menjelaskan bahwa suaminya telah bekerja sebagai sopir truk selama lebih dari dua tahun.

Namun pekerjaan tersebut tidak menentu dan tergantung pada permintaan bos.

"(Keseharian suami?) Ya, kalau ada narik, kalau enggak, ya enggak. Gimana nariknya. Kadang seminggu 4 kali, kadang 3 hari," ujar Anggi.

Akibat kecelakaan tersebut, Bendi harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.

Meskipun sudah sadar, Bendi belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca juga: Sopir Truk Maut Tol Ciawi Cedera Otak, Bisa Buka Mata tapi Sulit Bicara

"Udah bisa sadar, udah bisa diajak bicara dikit-dikit," tambah Anggi.

Kanit Gakkum Sat Lantas Polresta Bogor Kota, Santi Marintan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memeriksa Anggi sebagai bagian dari penyelidikan.

"Ya betul kemarin (istrinya diperiksa dan minta maaf)," kata Santi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (8/2/2025).

Direktur RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty, menjelaskan bahwa Bendi berada dalam pengawasan khusus oleh kepolisian di ruang rawat.

"Mulai dari malam pertama dirawat sudah dalam penjagaan intens oleh pihak kepolisian, dijaga 24 jam di sekitar ruang rawatnya," ungkapnya.

Bendi mengalami cedera kepala sedang dan belum dapat diajak berkomunikasi secara intens.

"Kondisi hari ini tidak jauh berbeda dengan kemarin dan keluhan dari yang bersangkutan juga masih merasakan sakit di sekujur badannya karena lukanya cukup banyak," ujar Fusia.

Baca juga: Kondisi Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut Tol Ciawi, Sudah Bisa Buka Mata

Sang dokter juga memberikan informasi mengenai lima pasien lainnya yang dirawat, termasuk kondisi Wahyudin yang mengalami penurunan kesehatan.

"Kami masih merawat 5 orang yaitu pak Dani, Sukanta, Wahyudin, Bendi, dan adik Ryuji. Kelimanya dalam keadaan stabil, namun pak Wahyudin saat ini mengalami sedikit penurunan kondisi dan sedang dipantau," ungkapnya.

Proses identifikasi jenazah korban yang terbakar dalam kecelakaan tersebut masih dilakukan oleh pihak kepolisian dan diperkirakan memakan waktu hingga tujuh hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau