Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Banjir dan Longsor Sukabumi, 5 Orang Meninggal, 4 Hilang, Ratusan Jiwa Mengungsi

Kompas.com, 9 Maret 2025, 10:38 WIB
Agie Permadi,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan perkembangan terbaru terkait bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa yang terjadi akibat cuaca ekstrem dan hujan deras ini telah mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian.

BPBD Jabar mencatat bahwa tujuh desa dan tiga kecamatan di Sukabumi terdampak bencana.

Baca juga: Banjir Sukabumi: Dua Korban Hilang Ditemukan, Jumlah Korban Tewas Jadi 3 Orang

Kecamatan Simpenan mengalami banjir dan longsor, memaksa 140 jiwa mengungsi ke rumah sanak saudara.

Di daerah ini, sekitar 34 bangunan mengalami kerusakan berat, dan satu jembatan di Cidadap Kapung Bojongkopo tidak dapat dilalui akibat kerusakan parah.

Di Kecamatan Palabuhan Ratu, satu rumah dilaporkan rusak berat akibat longsor.

Sementara itu, di Kecamatan Lengkong, longsor menyebabkan 27 jiwa harus mengungsi.

Baca juga: Longsor-Banjir Sukabumi: 1 Bocah Tewas, 7 Warga Hilang dan Ratusan Orang Mengungsi

Selain itu, longsor di Kecamatan ini juga merusak tujuh rumah dengan kondisi rusak berat, 51 rumah rusak ringan, serta mengganggu 16 akses jalan dan empat jembatan.

Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat, bencana yang terjadi sejak Kamis, 6 Maret 2025, ini telah mengakibatkan lima korban jiwa.

Korban meninggal dunia terdiri dari Eneng Santi (40) warga Kelurahan Palabuhan Ratu, Siti Nurul Awalia (8) dari Kelurahan Palabuhan Ratu, Nendi Saputra (7) dari Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan, Ooy (69) dari Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, dan Yayar (70) dari Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan.

"Meninggal 5 orang, luka-luka 6 orang, dan hilang atau masih dalam pencarian 4 orang," ungkap Hadi saat dihubungi pada Minggu (9/3/2025).

Baca juga: Banjir Terjang Sukabumi, Dedi Mulyadi Minta Tambang Hentikan Kegiatan

Hadi juga mengungkapkan identitas empat warga yang hilang dan masih dalam pencarian, yakni Darjat (60), Siti Maryam (35), dan Ahyar Fauzi (9) dari Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong, serta Mondi (9) dari Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan.

"Pemantauan terhadap empat korban hilang di Kecamatan Simpenan dan Lengkong dilakukan oleh Kantor SAR Jakarta, Kantor SAR Bandung, dan Pos SAR Palabuhan Ratu," tambah Hadi.

BPBD Provinsi Jawa Barat terus berupaya melakukan penanganan dan pencarian terhadap korban yang masih hilang, serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau