SUKABUMI, KOMPAS.com - Korban yang tertimbun tanah longsor di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Mondi, ditemukan pada Selasa (11/3/2025) sore.
Pria berusia 9 tahun tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada kedalaman 2 hingga 3 meter pukul 15.34 WIB.
“Korban ditemukan pada radius 5 meter dari lokasi rumahnya. Korban telah diserahkan kepada pihak keluarga,” ungkap Ahmad Rizkiansyah, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta, dalam keterangan video yang dikutip Kompas.com pada Selasa malam.
Baca juga: SDN Bojong Tugu Hancur akibat Banjir Sukabumi, Siswa Diminta Belajar di Rumah
Mondi merupakan salah satu korban dari bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Kertajaya pada Kamis (6/3/2025).
Rizkiansyah menambahkan bahwa tim SAR masih melakukan pencarian terhadap tiga korban lainnya yang juga tertimbun longsor. Pencarian dilakukan di lokasi longsor, di Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Ketiga korban tersebut adalah Darjat, pria berusia 60 tahun, Siti Maryam, wanita berusia 35 tahun, dan Ahyar Fauzi, seorang anak berusia 9 tahun.
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut telah mencapai 6 jiwa, sementara 3 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim SAR.
Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Kabupaten Sukabumi dilanda cuaca ekstrem dan hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam.
Kejadian tersebut menyebabkan bencana berupa banjir limpasan, tanah longsor, dan meluapnya volume air.
Baca juga: Dampak Bencana di Sukabumi, Bangunan Sekolah Hancur, Pembelajaran Pindah ke Rumah
Berdasarkan data yang dirilis oleh BPBD Kabupaten Sukabumi per Selasa (11/3/2025) petang, sebanyak 4.837 keluarga atau 8.244 jiwa terdampak.
Dari jumlah tersebut, 222 keluarga atau 642 jiwa terpaksa mengungsi.
Selain itu, tercatat sebanyak 2.939 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 361 rumah rusak berat, 1.047 rusak sedang, dan 1.531 rusak ringan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang