Editor
KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk merombak jajaran komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun buku 2024 yang digelar Rabu (16/4/2025).
Dua orang yang diangkat sebagai komisaris utama independen adalah mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya dan pengusaha sekaligus profesional perbankan Mardigu Wowiek Prasantyo atau dikenal luas dengan nama Bossman Mardigu.
"Susunan pengurus yang baru merupakan bagian dari upaya memperkuat fondasi tata Kelola dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," kata Corporate Secretary Bank BJB, Ayi Subarna, dalam keterangan tertulis, Rabu.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Tunjuk Helmy Yahya Jadi Komisaris BJB
Salah satu yang menarik adalah tentang Mardigu Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu. Sebelumnya Bossman hendak diangkat sebagai penasihat ekonomi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tanpa digaji.
Hal itu terlihat dari perbincangan Dedi Mulyadi dengan Mardigu Wowiek yang diunggah Dedi di akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada 17 Februari 2025.
Dalam perbincangan itu, Dedi mengatakan dirinya sengaja menemui seseorang yang akan dimintai nasihatnya.
"Saya menemui orang akan diminta nasihatnya. Yang dilarang oleh Kemenpan RB itu kan mengangkat staf ahli yang berbiaya. Kalau relawan boleh dong. Pak Bossman nggak mungkin menerima honor APBD," kata Dedi.
Mardigu pun menjawab pasti tidak akan menerima honor dari APBD.
"Itu diskusi pertama yang bukan mau minta APBD, (justru) kita bagaimana melipatkan APBD," jawab Bossman.
Dedi Muladi menatakan, meski APBD Jawa Barat tidak terlau gede, yakni Rp 31 triliun, namun lumayan jika dikelola dengan baik.
Baca juga: Ditunjuk Dedi Mulyadi Jadi Komisaris Bank BJB, Ini Kata Bosman Mardigu dan Helmy Yahya
Mardigu pun menimpali bahwa APBD Jabar Rp 31 triliun itu sudah terbilang besar. Ia pun berambisi ingin mengalahkan Singapura.
"Yang saya lihat pertama adalah kayaknya kita harus ngalahin Singapura. Apa sih yang Jabar tidak punya. Singapura itu semuanya impor," kata Mardigu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang