TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Keracunan massal diduga terjadi setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami pelajar TK dan SD di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat memicu kepanikan para orang tua.
Para korban langsung merasakan sakit mual, pusing, diare, lemas, sampai muntah-muntah tak lama setelah mengonsumsi MBG di sekolahnya pada Kamis (18/9/2026) sore.
Puskesmas dan klinik di dua wilayah itu sempat dipenuhi para korban keracunan yang berdatangan didampingi para orang tuanya.
Bahkan, sempat viral video di media sosial saat lorong Puskesmas Cikalong dipenuhi pasien korban keracunan yang dialami pelajar usai menyantap MBG di sekolahnya.
Baca juga: 28 Pelajar di Tasikmalaya Diduga Keracunan Usai Santap MBG: Gejala Mual, Pusing hingga Muntah-muntah
Kepala Polsek Cikalong, Polres Tasikmalaya, AKP Dede Darmawan, mengaku para korban berasal dari beberapa sekolah, termasuk SD Cikalong 1 dan PAUD di wilayah tersebut.
"Mereka semua anak-anak yang saat ini sedang ditangani tim medis. Saat ini, fokus kami adalah memastikan penanganan medis dilakukan dengan optimal dan penyelidikan oleh Satreskrim," jelas Dede pada Jumat (19/9/2025).
Sampai saat ini, petugas kepolisian masih terus mendata korban keracunan dan memastikan penyebabnya lewat upaya penyelidikan intensif.
Meskipun belum ada laporan korban dengan kondisi serius, observasi ketat terus dilakukan untuk memastikan tidak ada dampak yang lebih parah.
"Kami berharap kasus ini tidak bertambah dan anak-anak bisa segera pulih," ujar dia.
Baca juga: 13 Siswa di Tasikmalaya Muntah-muntah Usai Santap Mi dan Sayur Sawi Menu MBG
Sebelumnya, sebanyak 28 pelajar di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan usai menyantap pembagian Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (18/9/2025).
Para korban mengalami gejala mual, pusing, sampai muntah-muntah dengan kondisi lemas dan sempat dirawat di Puskesmas serta klinik terdekat.
Camat Cikalong, Acep, mengaku para korban merupakan siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar di wilayahnya.
"Kejadian itu menyebabkan 7 pelajar harus menjalani perawatan di Puskesmas dan 3 pelajar di klinik Sativa. Bahkan, para korban ada yang langsung diare dan mesti dirawat sampai hari ini," jelas Acep kepada Kompas.com lewat telepon, Jumat (19/7/2025) sore.
Acep menambahkan, pembagian MBG di sekolah itu berasal dari salah satu SPPG Kecamatan Cikalong.
Pembagian MBG yang disantap para korban menunya adalah mi kuning, potongan ayam goreng, semangka, pangsit, dan sayuran.