Versi kedua menyebut Tasikmalaya berasal dari dua kata yakni "tasik" dan "malaya" Tasik berarti laut, telaga, atau air yang menggenangi wilayah. Sedangkan malaya berarti jajaran gunung-gunung.
Sehingga Tasikmalaya dapat dimaknai dengan gunung yang banyak lasksana air laut.
Disebutkan letusan gunung menyebabkan terbentuknya jurang-jurang yang terjal dan membentuk sebuah formasi sepatu kuda ke arah timur Gunung Galunggung.
Konon ada 3.647 bukit-bukit kecil di kawasan tersebut yang memperkuat ciri khas geografis Tasikmalaya.
Baca juga: Cerita Polwan Ingin Gendong Nenek Renta Saat Pembagian Sembako di Gunung Galunggung
Sayangnya bukit-bukit kecil tersebut sudah tak ada lagi karena pembangunan. Yang tertinggal hanyalah nama bukit di tengan Kota Tasikmalaya.
Dari cerita tersebut, banyak orang yang berpendapat jika nama Tasikmalaya ada setelah Gunung Galunggung melestus.
Hal tersebut diperkuat dengan laporan Residen Priangan di tahun 1816 yang tidak menyebut nama Tasikmalaya sebagai sebagai sebuah distrik.
Sementara itu, setelah masa Kerajaan Galunggung, ada periode kepemimpinan Sukakerta, cikal bakap Sukapura yang menjadi Tasikmalaya.
Sukakerta berpusat di (daerah Salopa) yakni daerah yang merdeka dari pengaruh kekuasaan manapun.
Baca juga: Tasikmalaya Gelar Sayembara Logo Geopark Galunggung dengan Hadiah Rp 20 Juta
Sukakerta merupakan salah satu daerah bawahan dari kerajaan Sunda Pajajaran yang berpusat di Pakuan.
Penguasa pertama Sukakerta adalah Sri Gading Anteg.
Masa hidup Sri Gading Anteg diperkirakan sejaman dengan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja), yaitu sekitar akhir abad XV sampai awal abad XVI.
Sementara Dalem Sukakerta yang bernama Brajayuda adalah penerus tahta Sukakerta, yang hidupnya diperkirakan sejaman dengan Prabu Surawisesa (1521-1535 M) sebagai penerus tahta kerajaan Pajajaran sepeninggal Prabu Siliwangi.
Baca juga: Kisah Penumpang KA Galunggung, dari Kehabisan Tiket hingga Pengalaman Pertama Naik Kereta
Tasikmalaya juga mencatat sejarah penerbangan pertama dengan pesawat terbang yang menggunakan bendera merah putih dari Pangkalan Udara Cibeureum.
Penerbangan tersebut dilakukan oleh pilot Adi Sutjipto dan Basyir Surya.
Selain itu kongres pertama Koperasi Indonesia juga dilakukan di Tasikmalaya yang melahirkan Hari Koperasi pada 12 Juli serta lahirnya konsep pertahanan keamanan rakyat semesta (Hankamrata).
Baca juga: Di Moskow, Payung Geulis Asal Tasikmalaya Laris Manis Terjual
Saat ini Tasikmalaya terkenal dengan berbagai kerajinan seperi bordir, payung geulis yang menjadi ikon Jawa Barat, kelom geulis sandal tradisional hingga batik Tasikmalaya.
Tak hanya itu. Tasikmalaya juga dikenal dengan panorama alam yang indah seperti Situ Gede, Gunung Galunggung, Cipatujah, dan obyek wisata lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.