Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Lonjakan Pasien Covid-19 di Jabar, Ini Strategi Ridwan Kamil

Kompas.com - 24/06/2021, 17:57 WIB
I Kadek Wira Aditya

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memaparkan strateginya untuk menekan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit di tengah terjadinya lonjakan pasien Covid-19 di Jawa Barat.

Adapun berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) pukul 16.02 WIB, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar mencapai 89.58 persen.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk itu terus memperkuat manajemen penanganan pasien Covid-19 agar lebih banyak pasien yang bisa dirawat dengan baik.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pemda Siapkan Hotel untuk Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Salah satunya, dengan memperbanyak ruang isolasi non-rumah sakit.

Emil sapaannya, meminta pemerintah daerah (Pemda) di Jawa Barat (Jabar) menyiapkan hotel untuk tempat isolasi pasien Covid-19 yang telah dirawat di rumah sakit.

"Sekarang kita ubah manajemennya. Kita minta Kabupaten Purwakarta, ada Ibu Bupati di sini, untuk segera mencari walaupun sudah ada menambahi hotel-hotel. Sehingga nanti Bapak Direktur RSUD bisa menggeser mereka yang mau sembuh ke tempat transisi menuju sembuh," ucapnya saat meninjau RSUD Bayu Asih, Kabupaten Purwakarta, dalam siaran pers, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Keberatan Jika Jabar Berlakukan PSBB Lagi

Ia menuturkan, hadirnya tempat isolasi non-rumah sakit, pasien bergejala berat atau kritis bisa mendapat penanganan dan perawatan langsung di rumah sakit rujukan.

"Kita akan mendorong daerah (Pemda) untuk segera menggunakan hotel. Nanti biaya bisa disubsidi dari pemerintah provinsi. Hotel ini saya harapkan untuk menjadi tempat isolasi pasien di rumah sakit yang mau (akan) sembuh," ucapnya.

Selain menyiapkan hotel, Emil meminta desa dan kelurahan di Jabar untuk menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala sampai bergejala sedang.

Penguatan ruang isolasi, sambung Emil, harus disertai dengan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Karena itu, ia meminta kepala desa di Jabar untuk gencar mengedukasi dan mensosialisasikan prokes kepada masyarakat.

"Edukasi dari kepala desa, dari pimpinan wilayah, terus dilakukan supaya di hulunya ruang isolasi desa digunakan. Yang berat dan sangat berat baru ke rumah sakit. Setelah menjelang sembuh, digeser dulu ke hotel atau sebuah tempat sehingga keterisian rumah sakit bisa kita kurangi," katanya.

(Penulis Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com