Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Herry Wirawan, Kemenag Perketat Izin Pendirian Pesantren

Kompas.com - 15/12/2021, 18:04 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Barat H Adib mengatakan bahwa kasus Herry Wirawan yang memperkosa 13 santriwati di Bandung merupakan kasus kejahatan serius dan perlu penanganan komprehensif.

"Saya sepakat dengan kajati bahwa kasus ini adalah the most serious crime, jadi kasus kriminal sangat serius yang perlu penanganan komprehensif dari semua pihak, dan ini sudah dicontohkan di jabar dengan pak kajati dengan ibu menteri, bersama kita semua tangani secara komprehensif," kata Adib di Kantor Kejati Jabar, Rabu (15/12/2021).

Dikatakan, Kementerian Agama saat ini fokus pada bagaimana perlindungan anak-anak yang menjadi korban.

Komunikasi pun telah dilakukan dengan dinas dan lembaga terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Pendidikan Jabar, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan Pemerintah Provinsi Jabar.

Baca juga: Ditahan di Rutan Bandung, Begini Kehidupan Herry Wirawan di Penjara

"Semuanya bersatu padu dari bulan Juli untuk menangani bagaimana korban ini bisa terlindungi dan bisa melanjutkan pendidikannya," ucap Adib.

Herry Wirawan (36), guru yang merupakan pimpinan yayasan sekolah pesantren di Bandung tega memperkosa 13 santriwatinya.

Berkaca pada kejadian ini, Kementrian Agama akan memperketat izin pendirian sekolah pendidikan Agama, hal tersebut dilakukan untuk mencegah perisitiwa serupa kembali terjadi.

"Terkait Pencegahan kedepan, dari Kemenag akan memperketat selektif lagi terkait pendirian pendidikan agama, izin operasional pesantren ini memang sudah diperketat karena tidak lagi izinnya tidak di kabupaten kota atau provinsi, tapi juga di tingkat pusat di kementerian," ucapnya.

Dalam hal rekomendasi, Adib berkata, Kemenag memiliki Undang-undang pesantren untuk mengatur tentang pendirian pesantren, salah satunya harus ada sosok tokoh atau kyai yang menjadi panutan.

"Dan kita juga sudah keluarkan instruksi kepada kemenag kota untuk memperketat dengan melibatkan ormas keagamaan setempat dalam hal mengeluarkan rekomendasi, jadi betul-betul kolaborasi untuk memastikan bahwa itu layak menjadi pondok pesantren," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke Kemenag Kabupaten Kota tentang pesantren ramah anak.

"Juknisnya (petunjuk teknis) sudah disusun dan diterbitkan oleh Kemenag, koordinasi dengan Kemen PPPA, kami di jabar akan mendorong pesantren ramah anak ini," ucapnya.

Dalam hal pengawasan, lanjutnya, pihak Kemenag akan melakukan pengawasan intensif untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.

"Kami akan melakukan pengawasan intensif bagi para pengawas madrasah untuk terus melakukan supervisi, dan melaporkan kepada kami apabila ada hal-hal yang janggal atau perlu ditangani sejak dini," ucapnya.

Kemenag juga memiliki call center pengaduan apabila ada masyarakat yang mengetahui atau melihat adanya persoalan penyimpangan baik di tingkat provinsi atau di Kabupaten kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com