Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ridwan Kamil soal Penanganan Pandemi Covid-19 Selama 2021

Kompas.com - 31/12/2021, 14:12 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengulas soal penanganan pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2021. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku penanganan pandemi tahun ini lebih baik dari tahun lalu.

Ia mencatat, masalah kebijakan terpusat menjadi kunci penanganan pandemi tahun ini. Begitu pula dengan ketersediaan vaksin yang menjadi benteng pertahanan melawan Covid-19.

Baca juga: Kasus Kekerasan atas Perempuan Marak, Ridwan Kamil: Pusat Segera Sahkan RUU PKS

"Tapi saya bicara hikmah saja ya, hikmahnya keberhasilan 2021 karena kepemimpinan satu komando. Pada 2020 dulu tercerai berai. PSBB itu pilihan, sekarang PPKM satu komando jadi serempak. Kedua, perbedaan 2020 vaksin gak ada, 2021 vaksin melimpah itu menjadi benteng pertahanan," tutur Emil, Jumat (31/2/2021).

Ketiga, lanjut Emil, pengalaman tahun lalu membuat pengelolaan anggaran untuk pandemi lebih teratur.

"Ketiga refocusing di 2021 jauh lebih tertib dan terarah sehingga anggaran untuk Covid lebih bagus dan tepat sasaran. Makanya indeks sekarang lagi berita baik, ekonomi positif, vaksin tinggi, jadi kita syukuri ending di 2021 ini. Allah memberikan berita baik yang harus kita jaga di 2022 dengan kewaspadaan," paparnya.

Emil juga mengungkap dilema besar penanganan Covid-19 selama tahun ini. Salah satu yang ia sorot adalah memberi pemahaman warga soal pentingnya vaksinasi sebagai benteng pertahanan.

"Dilema paling besar menjelaskan kepada mereka yang tak mau paham itu dilema batin yang paling berat. menjelaskan pentingnya vaksin kepada yang tak mau paham," kata dia.

Ia juga kerap diterpa dilema untuk menjelaskan kondisi keuangan negara yang banyak tersedot untuk pandemi. Bahkan, ia kerap dicaci warga yang mengeluhkan proyek infrastruktur yang tak bisa terealisasi.

"Menjelaskan uang hilang sehingga hibah turun atau tidak ada, dimarahi, contoh jalan kepotong refocusing karena semua ngambil dari infrastruktur dan orang tak mau paham seolah Covid harus beres, infrastruktur harus mulus. Jadi saya terima hujatan bully-an itu," ungkap Emil.

Karena itu, lanjut Emil, ia menilai kepala daerah harus punya kesabaran ekstra dan ikhlas.

"Maka saya tulis jadi pemimpin itu perlu kesabaran karena gak semua orang mau paham alasan datangnya sebuah keputusan. Memimpin harus ikhlas. Dilemanya mencoba menjelaskan multidimensi Covid ini kepada kelompok masyarakat yang tidak mau paham dan kitanya gak boleh marah, karena ya namanya juga masyarakat diberi kesabaran saja terus," jelasnya.

Baca juga: Ikhtisar Covid-19 di Indonesia 2021: PPKM hingga Jatuh Bangun Melawan Varian Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Pasar Caringin Bandung, Satu Orang Tewas

Kebakaran Landa Pasar Caringin Bandung, Satu Orang Tewas

Bandung
Sempat Tertutup Longsor akibat Gempa Sukabumi, Jalan di Cianjur Sudah Bisa Dilalui

Sempat Tertutup Longsor akibat Gempa Sukabumi, Jalan di Cianjur Sudah Bisa Dilalui

Bandung
Warga Gang Family Bandung Temukan Mayat Dalam Karung di Kamar Kontrakan

Warga Gang Family Bandung Temukan Mayat Dalam Karung di Kamar Kontrakan

Bandung
Pelecehan Seksual 17 Murid oleh Guru SMP di Ciamis, Korban Jalani 'Trauma Healing'

Pelecehan Seksual 17 Murid oleh Guru SMP di Ciamis, Korban Jalani "Trauma Healing"

Bandung
Warga Berebut Gepokan Uang Ditemukan Dalam Saluran Air di Sumedang

Warga Berebut Gepokan Uang Ditemukan Dalam Saluran Air di Sumedang

Bandung
Mayat Perempuan Dibungkus Plastik Ditemukan Dalam Kontrakan di Bandung

Mayat Perempuan Dibungkus Plastik Ditemukan Dalam Kontrakan di Bandung

Bandung
Alasan Bupati Kuningan Ancam Laporkan Bacaleg Partai Gerindra

Alasan Bupati Kuningan Ancam Laporkan Bacaleg Partai Gerindra

Bandung
Pria Bergolok Rampok Rp 32 Juta dari Minimarket di Bandung Barat

Pria Bergolok Rampok Rp 32 Juta dari Minimarket di Bandung Barat

Bandung
Kakek Pengguna Psikotropika Tanpa Resep Dokter Ditangkap Polisi di Bogor

Kakek Pengguna Psikotropika Tanpa Resep Dokter Ditangkap Polisi di Bogor

Bandung
Guru SMP di Ciamis Diduga Cabuli Belasan Murid, Orangtua Korban Lapor Polisi

Guru SMP di Ciamis Diduga Cabuli Belasan Murid, Orangtua Korban Lapor Polisi

Bandung
Catat, Ini Titik Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor di Karawang, Tak Ada Penilangan

Catat, Ini Titik Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor di Karawang, Tak Ada Penilangan

Bandung
Ditinggal Sopir Beli Rokok, Elf Berpenumpang 5 Orang Terjun ke Sawah di Sukabumi

Ditinggal Sopir Beli Rokok, Elf Berpenumpang 5 Orang Terjun ke Sawah di Sukabumi

Bandung
Sempat Segel Sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Cirebon, Gotas: Sesama Kader Harus Hindari Konflik

Sempat Segel Sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Cirebon, Gotas: Sesama Kader Harus Hindari Konflik

Bandung
Hujan Lebat Seharian, Cianjur Dilanda Bencana di Sejumlah Tempat

Hujan Lebat Seharian, Cianjur Dilanda Bencana di Sejumlah Tempat

Bandung
Acara Pemeriksaan Barang Bukti, Terdakwa Sugeng Tolak Berkomentar Soal Sedan Audi

Acara Pemeriksaan Barang Bukti, Terdakwa Sugeng Tolak Berkomentar Soal Sedan Audi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com