Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabu Siliwangi: Asal-usul, Masa Kejayaan, Silsilah, dan Mitos Macan Putih

Kompas.com - 09/01/2022, 19:43 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Prabu Siliwangi yang juga dikenal sebagai Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja merupakan sosok yang memimpin Kerajaan Pajajaran.

Prabu Siliwangi memimpin Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu pada rentang tahun 1482-1521 M.

Baca juga: Raden Kian Santang, Putra Pajajaran yang Menjadi Penyebar Islam

Nama Prabu Siliwangi menjadi terkenal karena bisa membawa Kerajaan Pajajaran mencapai puncak kejayaannya.

Baca juga: Mengapa Majapahit Tidak Bisa Menaklukkan Pajajaran?

Siapa sebenarnya sosok Prabu Siliwangi akhirnya terungkap dari berbagai catatan sejarah.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Pajajaran

Asal-usul Prabu Siliwangi

Prabu Siliwangi memiliki nama asli Jaya Dewata dan lahir pada tahun 1401 di Kawali Galuh, atau sekarang merupakan daerah Ciamis.

Ia juga dikenal dengan nama Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja yang tercatat pada beberapa prasasti yang pernah ditemukan.

Ayah Prabu Siliwangi bernama Prabu Dewa Niskala yang merupakan cucu dari Raja Niskala Wastu Kencana pemimpin Kerajaan Sunda-Galuh pada tahun 1348-1475M.

Sebutan Prabu Siliwangi sendiri berasal dari kata “silih” dan “wangi”, yaitu gelar turun temurun yang diberikan kepada beberapa pemimpin karena menjadi pengganti yang bisa membawa harum nama Kerajaan Pajajaran.

Gelar Siliwangi juga pernah disematkan kepada Niskala Wastu Kancana, kakek Sri Baduga Maharaja.

Namun seiring perjalanan waktu, gelar Prabu Siliwangi memang lebih melekat kepada Sri Baduga Maharaja.

Dalam Prasasti Batutulis, Prabu Siliwangi dinobatkan sebagai raja Kerajaan Sunda dan juga sebagai raja Kerajaan Galuh.

Kerajaan Sunda-Galuh inilah yang kemudian dikenal saat ini dengan nama Kerajaan Pajajaran yang berada di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi.

Masa Kejayaan Prabu Siliwangi

Masa kejayaan Prabu Siliwangi terjadi saat ia memegang pemerintahan di Kerajaan Pajajaran.

Di bawah kepemimpinannya, kerajaan Pajajaran selalu dalam keadaan teratur dan tenteram.

Hal ini karena kebijakan Prabu Siliwangi yang menuruti wasiat sang kakek untuk membebaskan penduduk Pajajaran dari empat macam pajak.

Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh kesetaraan dalam kehidupan sosial.

Dalam hal pembangunan, Prabu Siliwangi juga memperkuat kerajaannya di berbagai bidang.

Pada sebuah naskah Portugis, Kerajaan Pajajaran disebut memiliki 100.000 prajurit dengan 40 ekor pasukan gajah.

Ia juga membangun parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, menyusun formasi perang, walaupun untuk angkatan laut cenderung lemah.

Silsilah Prabu Siliwangi

Mengutip laman kemendikbud, dalam Babad Pajajaran Prabu Siliwangi disebut memiliki 151 istri.

Salah satu istrinya adalah Nyi Ambet Kasih, putri dari pamannya yang bernama Ki Gedeng Sindangkasih.

Selain itu, ia juga memperistri Nyai Subang Larang dan dikaruniai tiga orang anak.

Anak pertamanya bernama Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang, dan Raden Kian Santang.

Nyimas Rara Santang adalah ibu dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Sementara Raden Kian Santang terkenal karena menyebarkan agama Islam di tanah Sunda.

Prabu Siliwangi dan Sosok Macan Putih

Melansir dari Instisari, ada sebuah cerita yang menyangkut pautkan sosok Prabu Siliwangi dengan seekor harimau putih atau macan putih.

Cerita ini erat dengan kejadian pertempuran Prabu Siliwangi dengan anak kandungnya Raden Kian Santang yang mengajaknya masuk ke agama Islam.

Karena menolak ajakan tersebut, terjadilah pertempuran yang membuat pasukan Raden Siliwangi terdesak.

Di tengah suasana tersebut, Prabu Siliwangi dikisahkan melakukan moksa dan berubah menjadi macan putih sementara pengikutnya berubah menjadi macan sancang.

Walau kurangnya manuskrip yang mendukung hal ini sebagai bagian dari sejarah, namun kisahnya masih terjaga sebagai mitos yang terus diceritakan hingga saat ini.

Peninggalan Prabu Siliwangi

Berikut adalah peninggalan dari Prabu Siliwangi semasa memimpin di Kerajaan Pajajaran.

  • Babad Pajajaran
  • Carita Parahyangan
  • Carita Waruga Guru
  • Prasati Batu Tulis (Bogor)
  • Prasasti Kawali (Ciamis)
  • Tugu Perjanjian Portugis


Sumber:

www.kompas.com 

intisari.grid.id 

smartcity.jakarta.go.id

kemdikbud.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

Bandung
Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Bandung
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com