Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pradana Pramuka SMA Negeri 1 Ciamis Benarkan Adanya Tradisi Lingkaran Setan

Kompas.com - 12/01/2022, 18:04 WIB
Candra Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Ketua Dewan Penegak Putra (Pradana) Pramuka Ciung Wanara SMA Negeri 1 Ciamis, JA (17) membenarkan adanya tradisi Lingkaran Setan saat latihan kepramukaan.

Namun, dia menegaskan, luka lebam yang dialami sejumlah siswa usai pelatihan bukan disebabkan penganiayaan oleh kakak kelas maupun alumni Pramuka sekolah tersebut.

"Ditampar (sesama) teman. Bukan sama pembina (kakak kelas), alumni," kata JA saat ditemui di ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciamis, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Tradisi Lingkaran Setan di Ciamis, Anak SMA Lebam Usai Latihan Pramuka, Orangtua Lapor Polisi

Dia menjelaskan, sebelum melakukan "tradisi" tersebut, sejumlah siswa kelas 10 yang mengikuti pelatihan, membentuk sebuah lingkaran dengan berpegangan tangan.

"Jumlah satu lingkaran sekitar 15 orang," kata JA.

Setelah membentuk lingkaran, barulah dilakukan tradisi tersebut. Di mana peserta di dalam lingkaran menampar teman yang di kanan, kemudian secara paralel, hal itu berlanjut hingga semua peserta kebagian tamparan.

"Memang sudah dari dulu seperti itu. Sesama kelas 10," katanya.

Kegiatan itu, kata JA, hasil keputusan bersama pengurus. Acara itu dihadiri juga oleh alumni ekstrakurikuler Pramuka sekolah itu.

"Saya sebagai pradana, hanya datang dan koordinasikan anggota," ujarnya.

Sebelum menjalani Lingkaran Setan, JA menjelaskan, awalnya ada instruksi dari pimpinan sangga atau pinsa. Pimpinan tersebut bertanya kepada peserta pelatihan siapa yang ingin jadi Pinsa atau Wakil Pinsa.

"Semua acungkan tangan, lalu melingkar," katanya.

JA menyampaikan kepada peserta pelatihan jika merasa tidak sanggup atau tidak kuat, segera keluar lingkaran. Namun, kata dia, para peserta saat itu sangat bersemangat ikut kegiatan ini.

"Memang dari anak-anaknya bertekad keras ingin jadi ketua kelompok (ketua Sangga)," kata JA.

Menurut JA, tradisi itu untuk pembentukan karakter. JA mengaku, saat ia duduk di kelas 10 juga mengalami hal itu.

Kronologi kejadian

Menurut pengakuan salah seorang orangtua murid yang melaporkan kejadian ini ke polisi, Mamay (51), pada hari Sabtu (8/1/2022) anaknya melakukan latihan kepramukaan di rumah alumni yang ada di kawasan Kertaharja.

Saat anaknya pulang ke rumah, wajah anak Mamay sudah lebam-lebam.

Menurut pengakuan anaknya, saat latihan di rumah alumni, anak-anak kelas X yang berjumlah 75 orang diharuskan melakukan tradisi lingkaran setan.

"Anak disuruh bikin yang namanya Lingkaran Setan. Anak saling tempeleng antar sangga Penegas dan sangga lain, sesama kelas 10," kata Mamay.

Bagi anak yang fisiknya masih kuat, kata dia, giliran pembina dari kelas XI dan XII yang ikut dalam Lingkaran Setan itu.

Baca juga: Tradisi Lingkaran Setan Latihan Pramuka Bikin Anak Lebam, Wakasek: Kegiatan Tanpa Izin Sekolah

"Anak saya kuat, diganti (dipukul) sama kelas XI dan XII. Ditempeleng sama kakak kelasnya," jelas Mamay.

Menurut dia, anaknya menderita bibir robek dan wajah lebam usai mengikuti "tradisi" itu.

Tradisi tersebut, kata dia, diklaim untuk menentukan ketua sangga.

"Untuk ketua sangga. Mereka dijanjikan posisi ketua. Siapa yang fisiknya masih kuat itu terus dihantam," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Bandung
7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

Bandung
6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

Bandung
Uji Coba 'Contraflow' Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Uji Coba "Contraflow" Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Bandung
Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com