Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun Lewat Swadaya Masyarakat, Desa Wisata Sindangkasih Garut Mampu Hidupi Warga

Kompas.com - 21/01/2022, 16:56 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Wawan menuturkan, salah satu kunci keberhasilan mendirikan desa wisata adalah budaya musyawarah yang masih dijaga masyarakat.

Semua hal terkait desa wisata, kata Wawan, selalu dimusyawarahkan dengan seluruh warga atas bimbingan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

“Kuncinya musyawarah, semua kita musyawarahkan. Ada masalah kita langsung musyawarah, tidak ada keputusan yang dibuat tanpa musyawarah,” jelasnya.

Wawan mengungkapkan, karena dibangun atas swadaya masyarakat, upaya pengembangan pun dilakukan oleh masyarakat dan saat ini mulai mendapat bantuan dari pemerintah daerah.

Namun soal keterlibatan investor, Wawan menjelaskan bahwa warga menolak tawaran kerjasama tersebut.

“Pernah datang investor menawarkan kerjasama, tapi warga menolak, kalau bantuan dari pemerintah daerah, sekarang mulai ada, kemarin Pak Bupati ngasih bantuan untuk penataan lahan parkir,” katanya.

Selama ini, menurut Wawan, pola kerjasama pemilik tanah dengan pengelola menggunakan sistem bagi hasil yang dibagi setiap tiga bulan dengan porsi 40 persen untuk pemilik lahan, 60 persen untuk pengelola ditambah dana pengembangan.

Namun, pemilik lahan juga bisa ikut membuat usaha seperti berdagang dan sebagainya.

Wawan mengakui, sampai saat ini fasilitas yang ada di Desa Wisata Sindangkasih, memang masih sangat terbatas.

Namun menariknya, Desa Wisata Sindangkasih sering jadi tujuan tempat studi banding desa-desa wisata lain.

Menurut Wawan, desa-desa lain ingin belajar soal swadaya masyarakat yang menjadi landasan dari pembangunan Desa Wisata Sindangkasih.

“Ternyata mereka mau belajar soal swadaya masyarakatnya sampai bisa membangun desa wisata,” katanya.

Baca juga: 5 Desa Wisata Berkembang Terbaik Versi ADWI 2021, Apa Saja?

Sunar (45), warga Kampung Sindangkasih Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu yang menjadi pengurus Desa Wisata Sindangkasih mengungkapkan, dulu dirinya selain menjadi petani memiliki penghasilan dari mencari rongsokan dan barang bekas. Saat ini, setelah menjadi pengurus desa wisata, pekerjaan mencari rongsokan dan barang bekas ditinggalkannya.

“Alhamdulillah, sekarang kerja disini aja, tidak jauh dari rumah, rejeki Alhamdulillah ada selama ada pengunjung,” katanya.

Sunar mengaku, semua warga Kampung Sindangkasih, terlibat dalam pengelolaan desa wisata ini. Tiap warga, mendapat jatah jaga di tempat wisata ini, bahkan sampai anak-anak pun, ikut terlibat menjadi pemandu river tubing.

“Jadi penghasilan tambahan buat warga disini, jadi selain bertani, bisa usaha dari tempat wisata ini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com