"Ketersediaan vaksin aman. Tak ada kendala," jelas Yana.
Untuk memudahkan anak menuju tepat vaksinasi, kata Yana, pihaknya menyediakan sejumlah angkutan, di antaranya mobil Gatrik, bus sekolah, hingga kendaraan BPBD. "Kita mobilisasi anak-anak dari sekolah. Semata-mata untuk percepatan vaksinasi," kata dia.
Lebih lanjut Yana mengatakan, vaksinasi dilakukan di tempat sejarah untuk sekalian promosi tempat wisata. Selain itu, agar anak paham sejarah leluhur.
"Harapan saya, warga Ciamis sehat, bebas Covid," katanya.
Baca juga: Padang Panjang Belum Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Vaksin Belum Tiba
Disinggung vaksin dosis ketiga atau booster, Yana mengatakan, masih menunggu petunjuk dari Kemenkes.
"Kapan (pelaksanaannya), vaksin yg dipakai apa, masih menunggu petunjuk.
Pantauan di lapangan, sejumlah anak diangkut dengan kendaraan wisata milik Pemkab Ciamis, yakni Gatrik. Selain itu, ada pula anak yang diangkut dengan truk milik Kodim 0613 Ciamis, Polres Ciamis, hingga kendaraan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ciamis.
Salah seorang anak yang mengikuti vaksinasi, Fuji Febriani mengaku antusias divaksin di situs sejarah Astana Gede. Selain divaksin, kata dia, bisa sekalian melihat tempat sejarah.
"Sekalian jalan-jalan ke tempat bersejarah," katanya.
Fuji juga mengaku tidak takut divaksin. Dengan divaksin, kata dia, tubuh menjadi sehat.
"Biar sehat," ucapnya. K153-18
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.