BANDUNG, KOMPAS.com - Menanggapi harga kedelai yang meroket belakangan ini, Paguyuban Perajin Tahu Kota Bandung mengancam melakukan aksi mogok produksi pada tanggal 21 hingga 23 Februari 2022.
Koordinator Paguyuban Perajin Tahu Cibuntu Bandung, Didin Muhidin mengatakan, para perajin tahu di sentra tahu Cibuntu tengah mengalami kesulitan produksi tahu lantaran harga kedelai impor yang menjadi bahan baku tempe dan tahu meroket dari awalnya Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 11.500.
Didin mengatakan, harga kedelai yang mahal membuat para perajin tahu kebingungan untuk menjual ke konsumen.
Baca juga: Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tahu Tempe: Beli Bahan Baku Semampunya
"Kita juga tidak mengetahui penyebab kenaikan harga kacang kedelai. Alhamdulillah, saya tidak sampai ada pengurangan karyawan," kata Didin saat dihubungi, Senin (14/2/2022).
Didin mengatakan, dalam satu hari pabrik miliknya mampu mengolah kedelai menjadi tahu hingga 5 ton.
Untuk menyiasati harga kedelai yang mahal, produksi tahu terpaksa dikurangi.
Menurut Didin, trik serupa juga dilakukan oleh pengusaha tahu lainnya.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Pusing
"Saya per hari lima ton, sekarang kurang. Cuma, untuk kuantitas produksi terpaksa dikurangi," bebernya.
Selain mengurangi produksi tahu, Didin juga mengaku terpaksa harus menaikkan harga jual tahu agar tetap bisa melanjutkan produksi.
Namun demikian, saat harga tahu naik, banyak konsumen yang komplain sehingga penjualan berkurang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.