Segera Purbararang mencari alasan dengan membandingkan ketampanan tunangannya dengan tunangan Purbasari.
Purbasari yang mengaku memiliki tunangan seekor lutung hanya ditertawakan oleh Purbararang.
Lutung Kasarung yang geram sejenak bersemedi dan kemudian berubahlah wujudnya menjadi Pangeran Guruminda yang sangat tampan.
Ketampanan Pangeran Guruminda bahkan sempat membuat Purbararang sempat lupa pada tunangannya, Indrajaya.
Purbararang terpaksa mengakui kekalahannya dan memohon ampun kepada Purbasari.
Kebijaksanaan Purbasari membuat ia memaafkan sang kakak memperbolehkan mereka tetap mereka tinggal di istana.
Sementara Lutung Kasarung dan Purbasari pun bisa hidup bersama dengan bahagia.
Dalam cerita rakyat Lutung Kasarung ini ada beberapa unsur intrinsik yang dapat diambil.
Pertama adalah tema cerita yaitu kehidupan dua orang putri di sebuah kerajaan pada masa lalu.
Tokoh protagonis dalam cerita ini adalah Prabu Tapa Agung, Purbasari, dan Lutung Kasarung.
Sementara tokoh protagonisnya adalah Purbararang, Indrajaya, dan penyihir.
Adapun latar tempat dari cerita ini adalah pada sebuah kerajaan di Tatar Pasundan.
Selanjutnya, sudut pandang yang digunakan pada cerita ini adalah orang ketiga.
Terakhir, amanat atau pesan moral dari cerita ini adalah niat jahat akan selalu kalah dengan kebaikan dan kebijaksanaan, serta rupa seseorang tidak bisa menunjukkan kebaikan atau menutupi keburukan dalam hatinya.
Sumber:
dpad.jogjaprov.go.id
jateng.tribunnews.com