Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan Ranti Melahirkan Anak Pertama, dari Jalan Rusak sampai Kondisi Fisik Lemah

Kompas.com - 04/03/2022, 11:25 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu selesai melahirkan ditandu dengan kayu dan sarung melewati jalan rusak viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Cicendo, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Adapun sang ibu yang ditandu bernama Ranti (22).

Perjuangan untuk melahirkan sang buah hati bukan hanya menghadapi jalanan yang rusak parah. Kondisi Ranti pun cukup memprihatinkan.

Menurut sang suami Dida Permana (33), Ranti pernah mengalami sakit panas kemudian step, menyebabkan tangan dan kaki sebelah kirinya sulit digerakkan hingga kini.

Baca juga: Ranti Ditandu dengan Kayu dan Sarung Lewati Jalan Rusak Usai Melahirkan, Ini Cerita Kerabat

Untuk berjalan dalam kondisi normal saja, kata Dida, sang istri cukup kesulitan. Apalagi dalam kondisi hamil.

"Kondisi istri saya itu (sulit jalan) sudah lama sejak usia 2 tahun, jadi dulu pernah sakit panas kemudian sempat step. Imbasnya ya sekarang, kaki sama tangannya susah digerakkin, jadi kalau disuruh jalan kan kasihan. Yang viral kemarin itu sebetulnya sesudah melahirkan, bukan sebelum. Jadinya ditandu pakai sarung dan kayu," katanya saat ditemui di kediamannya, Kamis (2/3/2022).

Kondisi jalan yang buruk membuat keadaan semakin parah. Ketika hujan, kata Dida, bukan hanya mobil yang sulit mengakses, sepeda motor yang notabene lebih kecil pun mengalami nasib serupa.

"Terus kondisi jalan juga licin, banyak lumpur, mobil enggak mungkin masuk, motor juga," ujarnya.

Meski demikian, Dida bersyukur, sang istri sehat setelah melahirkan. Demikian juga dengan putra pertamanya yang diberi nama Muhamad Al-Kahfi Rizki.

"Alhamdulilah sehat, anak saya laki-laki," tuturnya.

Sempat viral

Sementara itu, kerabat dari Ranti (22), Nova Novitasari (21), mengatakan terpaksa membuat video ketika Ranti ditandu sehabis bersalin.

Hal ini bukan tanpa alasan, Nova mengaku hanya ingin menyampaikan aspirasi bahwa akses menuju rumahnya masih jauh dari kata sempurna.

"Maaf ya bukan mau menjelekkan warga sini, atau ingin viral buat konten dan lainnya, ini supaya jalan di sini segera dibangun jadi lebih layak," ujarnya.

Kasus seperti Ranti, kata Nova, di daerahnya bukan kali pertama terjadi. Jauh sebelumnya, pernah ada warga yang sakit, dan harus mengalami hal yang sama.

"Waktu itu ada juga yang sakit, sampai dibuatin roda untuk membawanya ke rumah sakit," jelasnya.

Baca juga: Kisah RT di Kalimantan 4 Tahun Masih Berjuang Tolak Tambang Batu Bara yang Merugikan...

Nova mengaku, sejak dulu rata-rata yang melahirkan di Kampung Cicendo tidak menggunakan jasa bidan, tetapi jasa paraji (raji/dukun beranak).

"Biasanya bidannya yang sering datang ke rumah warga, kalau selesai melahirkan oleh paraji," ungkap Nova.

Nova berharap akses jalan di Kampung Cicendo, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, bisa segera diperbaiki supaya tak ada lagi kasus melahirkan atau sakit yang mengalami hal serupa.

"Mudah-mudahan segara diperbaiki akses jalannya, supaya enggak ada lagi hal serupa. Saya enggak maksud menjelekkan atau apa, cuma ingin supaya warga itu diperhatikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com