Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Gubernur Jawa Barat, dari Sutardjo Kertohadikusumo hingga Ridwan Kamil

Kompas.com, 9 Maret 2022, 11:22 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang menjadi pusat peradaban Sunda.

Jawa Barat juga berstatus sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu 49,94 juta jiwa.

Provinsi Jawa Barat didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945, atau dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sejak saat itu, Jawa Barat dipimpin oleh 15 gubernur dan sekitar 6 Pelaksana Tugas Gubernur.

Berikut daftar Gubernur Jawa Barat dari masa ke masa:

Nama Gubernur Jawa Barat Masa Jabatan
Sutardjo Kertohadikusumo 1945 - 1945
Datuk Jamin 1945 - 1946
RM. Sewaka 1946 - 1948
Ukar Bratakusumah 1948 - 1950
RM Sewaka 1950 - 1951
Sanusi Hardjadinata 1951 - 1956
Ipik Gandamana 1956 - 1959
Mashudi 1960 - 1970
Sholihin GP 1970 - 1974
Aang Kunaefi 1975 - 1985
Yoga Suardi Memet 1985 - 1993
HR Huriana 1993 - 13 Juni 2003
Danny Setiawan 13 Juni 2003 - 13 Juni 2008
Ahmad Heryawan 13 Juni 2008 - 13 Juni 2018
Ridwan Kamil 5 September 2018 - Sekarang
   

Roda pemerintahan di Jawa Barat juga pernah dipimpin oleh seorang Pelaksana Tugas Gubernur, berikut daftarnya:

Nama Plt Gubernur Jawa Barat Masa Jabatan
Lex Laksamana

27 Maret 2008 - 29 April 2008

Perry Suparman 27 Februari 2013 - 20 Februari 2013
Deddy Mizwar 16 Maret 2014 - 26 Maret 2014
Iwa Karniwa 13 Juni 2018 - 18 Juni 2018
Mochamad Iriawan 18 Juni 2018 - 5 September 2018

Fakta Menarik Gubernur Jawa Barat

- Mohamad Sanusi Hardjadinata

Suasana saat Konferensi Asia Afrika (KAA) berlangsung di Bandung, Jawa Barat.Wikimedia Commons Suasana saat Konferensi Asia Afrika (KAA) berlangsung di Bandung, Jawa Barat.
Sanusi merupakan Gubernur Jawa barat yang menjabat mulai tahun 1951 sampai 1956.

Dalam masa jabatannya ini, Jawa Barat menjadi tuan rumah peristiwa bersejarah yaitu Konferensi Asia Afrika (KAA).

KAA digelar di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955, yang juga dikenal sebagai Konferensi Bandung.

Jumlah peserta KAA mencapai 29 negara di Asia dan Afrika yang mewakili setengah penduduk bumi saat itu.

- Ukar Bratakusumah

Ukar Bratakusumah sebenarnya memimpin Jawa Barat sebagai Komisaris Republik Indonesia di Jawa Barat.

Jabatannya itu bersifat sementara untuk menggantikan Raden Mas Sewaka.

Ukar Bratakusumah juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada 1947-1949.

Selain itu, Ukar juga tercatat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung ke-3 yang menjabat pada 1964-1965.

- Ipik Gandamana

Gubernur Jawa Barat yang satu ini menyaksikan secara langsung peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946.

Bahkan saat itu Ipik Gandamana harus mengungsi bersama keluarganya.

Pada 1947, Ipik dibuang ke pengasingan di Jasinga, Bogor, lantaran menolak bergabug dengan pemerintahan Belanda.

Sumber:
Jabarprov.go.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau