Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Moge Diduga Aniaya Pemotor di Bandung Damai, Polisi: Proses Hukum Tetap Berlanjut

Kompas.com - 16/03/2022, 15:29 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi belum menerima informasi adanya perdamaian antara seorang bikers dengan pengendara motor gede (moge).

Kendati sudah ada perdamaian pun, proses hukum perkara dugaan penganiayaan yang dilakukan pengendara moge terhadap seorang pemotor yang sempat viral di media sosial terus berlanjut.

Kapolsek Cidadap Kompol Dadang Suryanto mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya perdamaian antara korban dan pelaku. Ia pun belum menerima adanya pencabutan laporan yang dilakukan oleh korban.

"Belum ada," kata Dadan dihubungi Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Kronologi Pengendara Moge Diduga Aniaya Pemotor di Bandung

Sampai saat ini pihak Polsek Cidadap masih melakukan penyelidikan, dan berencana menggelar perkara kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Rencana kami bakal lakukan gelar perkara, dan ada rencana untuk memanggil yang bersangkutan," ucapnya.

Disinggung terkait perdamaian yang sudah dilakukan korban dan pelaku, Dadan mengatakan bahwa hal itu terjadi hanya diantara korban dan pelaku saja. Meski begitu proses hukum tetap berjalan.

"Meskipun ada perdamaian itu kan hanya antara korban dan yang bersangkutan. Kalau dari proses hukumnya tetap berlanjut," ucapnya.

Diberitakan, SF mengatakan telah menyelesaikan dugaan penganiayaan tersebut secara musyawarah dan berakhir damai. Rencana SF berencana mencabut laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan pengendara moge terhadapnya.

Seperti diketahui kasus ini berawal dari seorang pengendara yang diketahui berinisial SF diduga alami penganiayaan yang dilakukan pengendara motor gede (moge) di wilayah Setiabudi, Kota Bandung, Minggu (14/3/2022).

Peristiwa ini ramai beredar di media sosial, salah satunya di unggah salah satu akun @bandungers.

Dari informasi akun itu, tampak terlihat foto kendaraan moge yang terjatuh berikut laporan polisinya. Berdasarkan akun tersebut, kejadian penganiayaan ini berawal saat Salman tengah mengendarai motornya di kawasan Setiabudi pada Minggu (14/3/2022) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.

SF mengaku mendapatkan penganiayaan dari seorang pengedara moge yang motornya jatuh saat tengah memutar balikan kendaraannya.

Baca juga: Viral Video Pengendara Moge di Bandung Diduga Aniaya Pengendara Motor, Polisi Masih Selidiki

Saat jatuh, pengendara tersebut mendatangi SF dan diduga melakukan penganiayaan dengan menendang ke arah paha, dan tangki motor SF hingga terjatuh. Menurut keterangan di akun tersebut, pengendara moge itu menyalahkan SF karena motornya terjatuh.

Namun menurut SF dalam akun itu, jarak antara kendaraan SF dan pengendara moge yang terjatuh itu tidak terlalu dekat dan menyenggol sedikit pun. SF kemudian mengajak pengendara tersebut untuk menyelesaikannya di kantor polisi.

Namun pengendara moge menurut akun itu malah marah-marah dan menyundul mulut SF hingga luka dan berdarah.

Atas perisitiwa itu SF pun melaporkannya ke Mapolsek Cidadap, Polrestabes Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com