Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Iran, 1 Ton Sabu Diselundupkan ke Pangandaran, Mantan Pebalap Wanita Ikut Terlibat

Kompas.com, 18 Maret 2022, 11:47 WIB
Rachmawati

Editor

Anjing warga ikut dalam pencarian

Tak hanya warga yang terlibat, anjing milik warga juga ikut dalam penangkapan pelaku penyelundupan.

Pemilik anjing, Reihan Agustian (17) mengatakan, dalam penangkapan satu di antara lima tersangka ada yang kabur.

Dan anjing miliknya ikut membantu menangkapnya.

"Awal mulanya, ada yang memberi tahu bahwa ada perampokan pencurian motor. Tapi, saya lihat ke sana (lokasi TKP), pas ngecek ke lokasi ternyata kasus apalah itu namanya (sabu-sabu) terus saya nanya dan disuruh bawa anjing," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di depan rumahnya, Kamis (17/3/2022) siang.

Baca juga: 1 Ton Sabu di Pangandaran, Bupati Jeje Akui Sudah Khawatir Sejak Lama

Kemudian, ia bersama temannya pulang ke rumahnya untuk membawa anjing dan langsung dibawa ke lokasi sekitar TKP.

"Kata si pak polisi, udah sok naik saja ke atas terus saya nyarilah buronan yang kabur itu ke atas berdua sama Augis," katanya.

Menurutnya, sekitar 30 menit di atas, dan tidak lama anjingnya mengendus bekas tetesan darah di dedaunan.

Ia menduga dari tersebut berasal dari kaki buronan yang terluka. Karena tak bisa berdiri, diduga buronan tersebut merayap sembunyi ke semak-semak.

Baca juga: Polda Jabar Amankan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Dikirim dari Iran Pakai Kapal

"Awalnya, saya kira bekas babi ternyata bukan karena banyak tetesan darah. Enggak lama, dari tempat itu maju ke depan lalu ketemulah orang itu lagi jongkok. Dia (buronan) sempat ngelirik disampingnya ada anjing dikiranya mungkin anjing pelacak ," ucap Reihan.

Ia mengatakan, anjingnya yang pintar ini sebelumnya sama sekali tidak dilatih seperti anjing pelacak.

"Anjing enggak dilatih seperti anjing pelacak, hanya suka dibawa berburu saja itu. Jadi, sudah biasa," kata Reihan.

Ia juga membenarkan ada lima orang yang ditangkap dan semuanya bukan warga sekitar.

Bupati Jeje curiga ada warga yang terlibat

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata (sedang menunjuk), mendampingi Wakapolda Jawa Barat Brigjen Bariza Sulfi, usai meninjau vaksin anak di Piamari Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (13/1/2022).KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata (sedang menunjuk), mendampingi Wakapolda Jawa Barat Brigjen Bariza Sulfi, usai meninjau vaksin anak di Piamari Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (13/1/2022).
Terkait kasus tersebut, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mencurigai ada warga yang terlibat dalam penyelundupan 1 ton sabu tersebut.

Menurut Jeje, tidak sembarang orang bisa berlabuh atau mendaratkan perahu di Pantai Madasari.

"Madasari itu pantai kecil. Pendaratannya kecil, orang tertentu yang tahu," jelas Jeje saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (16/3/2022).

Ia juga mengatakan Pantai Mandasari merupakan daerah karang dan sulit digunakan untuk lokasi berlabuh.

Baca juga: 56 Kilogram Sabu Diungkap di Bengkalis, Wakil Gubernur Riau: Saya Sangat Malu

"Saya yakin ada orang dalam, orang kita yang terlibat. Atau mungkin mereka sudah lama masuk situ," ujarnya.

Bupati Jeje berharap kasus tersebut tak kembali terulang dan meminta nelayan melapor jika menemukan hal yang mencurigakan.

"Kalau ada yang mencurigakan, segera lapor ke keamanan," jelas Jeje.

Selain itu BupatiJeje juga meminta ada Pangkalan Utama AL atau Lantamal di wilayahnya.

Ia mengatakan selama ini sudah ada TNI AL dan Polisi AIR yang menjaga wilayah perairan Pangandaran, namun menurutnya masih belum mamadai.

"Seperti yang di Surabaya (Lantamal)," katanya.

Baca juga: Penyelundupan 22 Kg Sabu Asal Malaysia Tujuan Palembang Digagalkan di Batam

Jeje mengatakan, sangat menunggu adanya Lantamal di Pangandaran. Hal ini karena panjang pantai di daerah ini mencapai 93 kilometer.

"Ini jadi pembelajaran kita semua. Tentu tidak mungkin kami sendiri menjaga, harus ada alat negara yang ikut menjaga, seperti AL dan Polisi Air," kata Jeje.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau