KOMPAS.com - Abdul Latip (25) warga Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi diduga menjadi pelaku penganiayaan Ade Armando saat demo di Jakarta pada Senin (11/4/2022).
Wajah Latip tertangkap kamera saat memukul Ade Armando.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai penggembala kambing itu ditangkap polisi di wilayah di Pelabuhan Ratu.
"Posisinya bukan mahasiswa, sehar-hari pengangguran," kata Camat Tegalbuleud Antono, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Abdul Latip, Pria Beralmamater yang Keroyok Ade Armando, Ditangkap di Sukabumi
Antono mengatakan pendidikan formal Latip sampai tingkat SD. Lalu ia ikut Paket B untuk pendidikan SMP.
"Sempat mondok di pesantren di Kecamatan Kalibunder," katanya.
Latip pernah menikah, namun ia bercerai dan tinggal di kawasan Tegalbuleut, Sukabumi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RT 07, Yuyu. Ia mengatakan Abdul Latip lama tinggal di pesantren setelah keluar sekolah dasar.
Selepas di pesantren ia sempat menikah selama setahun, namun pernikahannya kandas.
Setelah cerai dengan sang istri, Abdul Latip berkegiatan sehari-hari membantu kedua orangtua menggembala domba.
Menurutnya, sosok Abdul Latip di mata warga sekitar tidak pernah bermasalah dan hidup biasa membantu kedua orang tuanya.
"Dulunya mesantren, biasa membantu orangtuanya, ngarit (mencari rumput) menyadap gula, suka bikin gula kan orang tuanya," kata Yuyu, Rabu (13/4/2022).
"Biasa-biasa orangnya di sini gak ada yang aneh, kan dulunya dia di pondok, dari keluar kelas 6 itu di pondok, keluar di pondok punya istri, 10 tahun di pondoknya, cerai sama istrinya, tinggal di sini sama orang tuanya," tambah dia.
Baca juga: Abdul Latip, Satu Tersangka Pengeroyok Ade Armando Diburu Polisi ke Sukabumi
Yuyu kembali menegaskan, anak dari Ajidin (60) dan Aminah (55) itu di mata warga terlihat biasa saja.
"Iya biasa suka ngarit, orangtuanya menyadap gula," pungkas Yuyu.
Sebelum kejadian tersebut, Latip izin kepada orang tuanya untuk menemui teman di Surade.
Namun, ia tak bercerita akan berangkat demo ke Jakarta. Saat pamit ke Surade, Latip diberi bekal uang Rp 30.000 oleh sang ibu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.