Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Sopir Angkot di Bandung: Ada Grab, Gojek, Pandemi, Terus TMP, Habis Sudah...

Kompas.com - 14/04/2022, 22:39 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah jatuh tertimpa tangga berkali-kali, mungkin itulah yang dirasakan sopir angkot di Bandung.

Seperti yang dirasakan Sobirin (53), sopir angkot di Kabupaten Bandung.

Ia hanya bisa menyaksikan Trans Metro Pasundan (TMP) melaju perlahan. TMP tersebut menyapu bersih penumpang yang biasa duduk berdempetan di kursi angkotnya.

Baginya, program angkutan massal Kementrian Perhubungan (Kemenhub) ini bak pasukan pemukul cepat yang dimiliki TNI Angkatan Darat.

Baca juga: Tolak Bus TMP, Sopir Angkot Soreang-Leuwi Panjang Akan Mogok Masal

Bagaiman tidak, TMP beroperasi di jalur angkot yang biasa ia jalankan, Soreang-Leuwi Panjang.

"TMP kan gratis, terus bisa masuk Tol, habis udah penumpang kita, mana jalurnya sama lagi, sejak awal saya menolak kehadiran TMP," kata Sobirin saat ditemui Kamis (14/4/2022).

Tak hanya merasa dipukul saja, Sobirin dan kawan-kawannya yang lain seperti dibuang oleh pemerintah, terutama Kemenhub dan Dishub Jabar ataupun Kabupaten Bandung.

Ia melihat, pemerintah hanya peduli terhadap pengusaha yang sudah mapan dan mampu membangun program angkutan massal, seperti TMP.

"Kenapa harus dihadirkan pesaing baru, terus mereka memfasilitasi juga, kalau hanya soal masuk tol, padahal angkot juga bisa kalau memang sejak dulu difasilitasi pemerintah," ujar Sobirin.

Sejauh ini, tak ada komunikasi yang dibangun Dishub Jabar terkait pengaktifan TMP di jalur angkotnya.

"Trayek ini angkot yang ada 800 lebih, cuma sekarang yang aktif itu sekitar 600-an, dari angka segitu gak ada satu pun yang sudah berkomunikasi dengan pihak sana, jadi jalan sendiri aja ini," tuturnya.

Tak main-main, Sobirin dan sesama sopir yang lain harus kehilangan 75 persen pendapatannya. Belum lagi uang setoran yang didapat harus dipotong oleh harga onderdil yang merangkak naik juga harga bensin yang terus meroket.

"Saya sekarang cuma bisa mengamankan yang 25 persennya saja, itu juga jarak deket. Sehari kadang Rp 30.000 kadang Rp 50.000, belum dipotong hal lain," tuturnya.

Baca juga: Protes Kelangkaan Pertalite, Sopir Angkot Geruduk Kantor DPRD Ambon

Hadirnya TMP di jalur yang sama, tutur Sobirin, mengingatkan ia ketika harga BBM melambung dari harga per liter Rp 2.400 menjadi Rp 9.000 per liter, beberapa tahun silam.

"Waktu itu penumpang langsung sepi, sama sekarang juga kaya gitu. Tapi sekarang lebih parah, lantaran ada Grab ada Gojek, pandemi juga, terus TMP, habis udah," keluhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penanganan Bencana Alam 2023, Pemprov Jabar Alokasikan Rp 400 Miliar

Penanganan Bencana Alam 2023, Pemprov Jabar Alokasikan Rp 400 Miliar

Bandung
Ibu di Cianjur Diduga Jadi Korban Malapraktik Saat Operasi Caesar

Ibu di Cianjur Diduga Jadi Korban Malapraktik Saat Operasi Caesar

Bandung
Bulog Pastikan Stok Beras di Jabar Aman hingga Akhir 2023

Bulog Pastikan Stok Beras di Jabar Aman hingga Akhir 2023

Bandung
Covid-19 di Jabar Kembali Naik, Bey: Jalankan Prokes

Covid-19 di Jabar Kembali Naik, Bey: Jalankan Prokes

Bandung
Kasus Pembunuhan di Subang, 1 Perwira dan 2 Bintara Polisi Salahi Prosedur Saat Masuk TKP

Kasus Pembunuhan di Subang, 1 Perwira dan 2 Bintara Polisi Salahi Prosedur Saat Masuk TKP

Bandung
Cerita Pembuat Topi Custom di Bandung, Kebanjiran Order Pemilu hingga Tembus Pasar Internasional

Cerita Pembuat Topi Custom di Bandung, Kebanjiran Order Pemilu hingga Tembus Pasar Internasional

Bandung
Gempa Darat M 4,0 Bogor Terasa di Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Gempa Darat M 4,0 Bogor Terasa di Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Bandung
Yosep Tersangka Pembunuhan di Subang Terancam Hukuman Mati, Dulu Pernah Surati Jokowi

Yosep Tersangka Pembunuhan di Subang Terancam Hukuman Mati, Dulu Pernah Surati Jokowi

Bandung
Mimpi Bupati Cianjur Punya RS Bertaraf Internasional yang “Dinyinyirin” Warganet

Mimpi Bupati Cianjur Punya RS Bertaraf Internasional yang “Dinyinyirin” Warganet

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 8 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 8 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Kain Kasa Diduga Tertinggal Pascaoperasi Sesar di Cianjur

Kain Kasa Diduga Tertinggal Pascaoperasi Sesar di Cianjur

Bandung
Kasus Penipuan Umrah di Garut, Pelaku Gunakan Uangnya untuk Jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura

Kasus Penipuan Umrah di Garut, Pelaku Gunakan Uangnya untuk Jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura

Bandung
Investasi 'Skincare' Bodong di Tasikmalaya, 2 Pasutri Ditangkap, Uang Rp 2,7 Miliar untuk Foya-foya

Investasi "Skincare" Bodong di Tasikmalaya, 2 Pasutri Ditangkap, Uang Rp 2,7 Miliar untuk Foya-foya

Bandung
Tanggul Jebol, SD di Bandung Terendam Banjir dan Lumpur, Sekolah Diliburkan

Tanggul Jebol, SD di Bandung Terendam Banjir dan Lumpur, Sekolah Diliburkan

Bandung
Terungkap Modus Investasi Bodong Suami Istri di Tasikmalaya, Kerugian Rp 2,7 Miliar

Terungkap Modus Investasi Bodong Suami Istri di Tasikmalaya, Kerugian Rp 2,7 Miliar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com