Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Hepatitis Akut di Jabar, Ridwan Kamil Siapkan 3 Strategi

Kompas.com - 11/05/2022, 13:33 WIB
Dendi Ramdhani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah menyiapkan tiga startegi untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut.

Emil, sapaan akrabnya, menegaskan hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis akut di Jabar.

"Per hari ini yang hepatitis akut belum ditemukan. Kita doakan itu tidak ada," kata Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Soal Kasus Hepatitis Akut di Jabar, Dinkes Sebut Baru Terdeteksi

Startegi pertama, kata Emil, Pemprov Jabar sudah membentuk tim khusus untuk merespons tiap temuan dengan gejala mirip hepatitis akut.

"Kalau pun ada (ditemukan kasus) Jabar sudah menyiapkan tiga strategi. Pertama, tim khusus sudah dibentuk agar kita tidak kaget," ungkapnya.

Kedua, Pemprov Jabar menyiapkan sistem laboratorium untuk menganalisa tiap temuan di lapangan.

"Sistem laboratorium untuk mengecek karena tipe penyakitnya belum ditemukan originnya jadi harus menggunakan teknologi baru," ungkapnya.

Ketiga, Emil sudah meminta rumah sakit untuk menyiapkan ruangan perawatan jika kasus hepatitis ditemukan.

"Tempat perawatan sudah kita siapkan maksimal. Semua dipusatkan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)," jelasnya.

Belum dipastikan ada kasus hepatitis akut di Jabar, baru terdeteksi

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis akut di Jawa Barat.

Sebelumnya, Kementrian Kesehatan menyebut 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di 5 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.

"Yang disampaikan baru terdeteksi," kata Nina saat dihubungi via pesan singkat, Rabu (11/5/2022).

Nina mengatakan, sesuai surat edaran Kementrian Kesehatan, penemuan kasus di lapangan harus dikonfirmasi terlebih dahulu oleh komite ahli.

"Sampai saat ini blm ada kasus hepatitis akut di jabar. Sesuai SE dari Kemenkes bahwa penemuan kasus dilapangan harus di konfirmasi terlebih dahulu oleh komite ahli. Dan bila hasil akhirnya adalah konfirm hepatitis akut akan diumumkan resmi oleh Kemenkes satu pintu," ujar Nina.

Baca juga: Pasien Suspek Hepatitis Akut di RS Swasta Bekasi adalah Warga Jakarta

Menurut Nina, di lapangan bisa saja ditemukan gejala yang mirip dengan hepatitis akut. Namun, untuk menentukan hal itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara komprehensif.

"Di lapangan bisa saja didapatkan gejala yang mirip yang harus dicek dengan berbagai pemeriksaan fisik dokter dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium untuk dapat menegakkan diagnosa atau menyingkirkan diagnosa banding dengan alur rujukan yg sdh dikeluarkan oleh Kemenkes," jelas Nina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com