KARAWANG, KOMPAS.com - Seorang ayah meninggalkan dua anaknya dan istri yang tengah mengandung.
20 tahun lalu, sang ayah pergi begitu saja bersama kekayaan, tanpa mewariskan secuil pun untuk keluarganya.
Tiba-tiba, tepat di malam takbiran 20 tahun kemudian, ia kembali dan memohon minta diterima.
Si anak tertua terang saja murka. Anak itu enggan menerima kembali ayahnya pulang.
Baca juga: Bapenda Karawang Optimistis Pajak Restoran hingga Kios Bakso Naik 2 Kali Lipat Imbas Bukber Ramadhan
Ini bukan kisah sebenarnya. Melainkan cerita pada naskah "Ayahku Pulang" karangan Usmar Ismail yang diangkat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gabung Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) pada panggung teater.
Sutradara pentas Ayahku Pulang, Faizol Yuhri menuturkan, naskah ini masih sangat relevan dipentaskan meski ditulis puluhan tahun lalu. Menurut dia, naskah ini menawarkan konflik keluarga sebagai tema besarnya.
"Setelah menanti selama beberapa tahun, akhirnya Kabupaten Karawang "buka puasa" dari absennya pementasan teater selama pandemi," kata Yuhri, Kamis (12/5) di sela-sela latihan di kampus Unsika.
Naskah ini akan dipentaskan dalam program studi pentas angkatan 22 UKM Teater Gabung Unsika.
Baca juga: Dalang Jemblung, Seni Teater Asal Banyumas: Asal-usul, Waktu Pementasan, dan Jumlah Pemain
Menurutnya, tipe naskah yang realis memiliki tingkat kesulitan sendiri. Namun, naskah ini cocok dibawakan oleh aktor-aktor baru karena menawarkan keleluasan dalam eksplorasi akting.
"Insan teater di Karawang rindu dengan pertunjukan teater karena selama pandemi sejak 2020, kami menahan diri untuk tidak pentas, karena kami ingin berkontribusi menekan laju penularan wabah. Saat ini angka infeksi Covid-19 sudah menurun, kebijakan PPKM juga sudah ditiadakan, kami mau bayar tuntas rindu kami ini," beber dia.
Pihaknya tidak menawarkan pertunjukan megah seperti yang sebelumnya sering digarap UKM Teater Gabung Unsika.
Yuhri menyebutkan, pentas Ayahku Pulang digarap dengan protokol kesehatan ketat.
Ia mengakui masih banyak sekali kekurangan, mengingat keterbatasan sumber daya. Apalagi mereka perlu menyesuaikan diri dalam menggarap pertunjukan di tengah pandemi.
"Sudah diberi izin untuk pentas saja kami sudah senang. Namun kami janji memberikan yang terbaik di tengah keterbatasan," tutur dia.
Baca juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius, Dinkes Banyumas: Kalau Ada Gejala Segera Periksa
Pentas Ayahku Pulang, akan diselenggarakan di aula Unsika, Minggu (5/6/2022) pukul 19.00 WIB.
Jumlah penonton dibatasi mengingat masih pandemi. Juga demi menawarkan pengalaman menonton maksimal.
Tiket pertunjukan bisa didapatkan di sanggar Teater Gabung Unsika atau melalui reservasi daring. Tiket terbatas hanya untuk 100 kursi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.