BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus pemerkosaan yang dilakukan Deri Aryanto (32), sopir angkot Cililin-Cijenuk, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Aksi bejat Deri rupanya bukanlah kali pertama, polisi mengungkap ada lain yang dilecehkan Deri sebelumnya.
Fakta itu terungkap setelah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Cimahi melakukan pendalaman kasus pemerkosaan yang dilakukan Deri terhadap siswi SMP di wilayah Cipongkor, Bandung Barat.
Baca juga: Siswi SMP di Bandung Barat Diperkosa di Angkot, Dishub Cabut Izin Operasi Kendaraan Itu
Kapolsek Sindangkerta AKP Yogaswara mengatakan, aksi bejat predator seksual ini sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2021 silam. Aksi pelecehan seksual itu pun dilakukan dengan modus yang sama.
"Menurut informasi ada juga korban lain dari pelaku ini yang perkaranya ditangani oleh Unit PPA Polres Cimahi. Sekarang kita sedang kroscek ulang," ujar Yoga saat ditemui di Mapolsek Sindangkerta, Jumat (20/5/2022).
Tak jauh berbeda, korban sebelumnya juga merupakan siswi yang masih duduk di bangku SMP. Pelaku sengaja memilih target gadis di bawah umur agar dia bisa lebih leluasa untuk menguasai korban.
Modus yang dilakukan sopir bejat ini selalu sama. Mulanya, pelaku menawarkan tumpangan gratis kepada korban kemudian korban diceloki obat-obatan terlarang sampai tidak sadarkan diri.
"Jadi modus pelakunya ini menawarkan tumpangan dan nanti dibawa berputar ke tempat sepi. Untuk yang kejadian sekarang korban ternyata dicekok obat jenis Excymer biar tidak sadar," ungkap Yoga.
Baca juga: Sopir Angkot Pemerkosa Pelajar di Bandung Barat Diringkus Polisi
Setelah korban tak berdaya, pelaku mulai membawa korban ke lokasi yang sepi. Setelah sampai di lokasi yang dimaksud, pelaku melakukan aksi bejatnya di dalam sebuah angkot yang sama.
"Jadi dilakukannya semua di dalam angkot. Lokasinya juga di tempat yang sama di sekitar Jalan PLTA Saguling, Desa Citalem karena memang sepi jalannya," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.