Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

King Kobra Keluar dari Paket Hebohkan Kantor Jasa Ekspedisi di Cirebon

Kompas.com, 9 Juni 2022, 07:45 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Seekor ular jenis King Kobra sepanjang empat meter, menggegerkan kantor salah satu jasa ekspedisi di Jalan Brigjen Dharsono, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (8/6/2022).

Ular ini keluar dari paketnya, dan hendak menyerang kurir saat ingin menyortir barang.

Proses evakuasi yang dibantu petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Kepolisian, berlangsung dramatis.

Baca juga: Menyerang Saat Diusir, Ular Kobra Sepanjang 1,5 Meter di Probolinggo Akhirnya Dibunuh

Proses evakuasi ular berjenis king cobra di kantor salah satu jasa ekspedisi di Kota Cirebon, sempat direkam oleh sejumlah petugas setempat.

Video tersebut cukup banyak dibagikan di beberapa media sosial dan grup-grup aplikasi pengiriman pesan.

Tampak dalam video tersebut, sejumlah petugas pemadam kebakaran berjibaku.

Mereka berusaha menjinakkan dan menangkap ular tersebut. Ular sempat mengamuk dan hendak mematuk para petugas.

Kejadian itu, membuat karyawan sangat panik, dan geger di kawasan pertokoan, lantaran proses evakuasi berlangsung secara dramatis.

Setelah beberapa menit, upaya penangkapan ular berhasil. Ular kemudian dievakuasi ke kantor dinas pemadam kebakaran, untuk diamankan sambil menunggu pemilik.

Kepala Pengelola Harian Tiki Cirebon Castra, menerangkan, berdasarkan catatan sistem, ular itu berasal dari Cilacap dan hendak dikirimkan ke Indramayu.

Baca juga: Zain Tewas Dipatuk King Kobra yang Baru 3 Hari Dibeli, Sempat Atraksi di Lapangan Desa

Bobotnya lebih dari 4 kilogram, dan panjangnya lebih dari 2 meter.

Castra menyampaikan, ular itu dikirim dengan cara pengepakan seadanya. Ular dimasukan ke dalam karung lalu dimasukan ke dalam kardus yang ukurannya sangat kecil.

Diduga ular panik dan marah sehingga berusaha melarikan diri dari dalam paket.

Seharusnya, kata Castra, cara pengemasan hewan tidak bisa disamakan dengan barang seperti umumnya. Pengepakan harus mengikuti aturan yang berlaku.

“Kami membolehkan pengiriman reptil, tapi pengirim harus mengikuti syarat dan ketentuan yang ketat. Sepertinya ada ketidakjujuran dari pengirim, sehingga proses penerimaannya seperti biasa. Kalau dijelaskan dari awal itu reptil ular yang membahayakan petugas akan memberikan penegasan kepada pengirim,” kata Castra kepada Kompas.com di kantornya

Wakil Komandan Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, Hendri, menyampaikan, proses evakuasi agak sulit karena ular sangat agresif.

Baca juga: Heboh, Temuan 2 King Kobra di Lamongan, Butuh 6 Orang untuk Mengevakuasi

Hendri menduga ular marah setelah perjalanan jauh hingga mengamuk dan terus berusaha keluar dari tempatnya.

Hendri menjelaskan, berdasarkan hasil evakuasi, dia menilai ular itu berjenis king kobra. Ular masih memiliki bisa, dan sangat membahayakan.

Beratnya lebih dari empat kilogram, dan panjangnya lebih dari dua meter.

“Saat penangkapan kami koordinasi dengan berbagai pihak, kami kerja sama untuk dapat menangkap ular tanpa melukai para warga. Akhirnya berhasil,” kata Hendri kepada Kompas.com saat ditemui di kantor pemadaman.

Baca juga: Terdengar Suara Mendesis di Kolong Tempat Tidur, Ternyata Ada Ular Kobra Sepanjang 1 Meter

Petugas damkar menyayangkan paket dengan isi hewan utamanya yang membahayakan harus mengikuti aturan yang berlaku.

Pasalnya, bila terjadi kerusakan dari pengepakan sangat membahayakan para petugas.

Hingga saat ini, ular king kobra tersebut diamankan di kantor damkar, untuk menunggu pemilik datang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau