Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Merah di Cirebon Tembus Rp 100.000 Per Kg, Penjual Sepi Pembeli

Kompas.com - 09/06/2022, 13:17 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Dia menceritakan, nyaris tidak ada barang dagangan yang tidak naik. Sampai sayuran yang biasanya dapat Leni beli murah, hari ini naik semuanya.

Dia menyontohkan hari ini Leni menjual sayuran kol Rp 15.000 per kilogram, dari yang sebelumya hanya Rp 5.000 per kilogram.

Tomat juga hari ini mencapai Rp 20.000 dari yang sebelumnya Rp 10.000. Begitu pula jenis bawah merah dan bawah putih yang juga naik dengan nilai rata-rata 100 persen.

Kondisi kenaikan ini tidak dikira oleh para pedagang. Semua pedagang yang berada di sekitar Leni mengeluhkan harga.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Jatim Tembus Rp 85.000 Per Kilogram, Ini Respons Khofifah

Menurut mereka kenaikan harga-harga kali ini nilainya tak terkendali, dan hampir di seluruh jenis.

“Dampaknya kita nombok terus. Jadinya tidak pemasukan. Simpenan dikeluarin semua. Jualannya sepi. Pedagang lagi pada ngeluh. Harganya mahal, jualannya sepi,” kata Leni di tengah aktivitasnya.

Leni berharap, harga-harga kembali normal dan stabil, agar transaksi penjualan berputar dengan baik. Karena ini juga yang disampaikan para pembeli.

Pembeli menurunkan kuantitas pembelian. Bahkan, kata Leni, tidak sedikit yang tidak berbelanja.

Baca juga: Pasokan Minim, Harga Cabai Rawit Merah di Pasuruan Naik Jadi Rp 92.000 Per Kg

Keluhan itu juga salah satunya disampaikan oleh Yani, penjual seblak yang sedang belanja sayuran di lapaknya Leni.

Yani spontan, meminta pemerintah untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok di pasar.

Menurutnya, kenaikan kali ini sangat membuat banyak warga kesulitan.

“Sangat kesulitan. Uang belanja sayuran saya sudah saya naikan dua kali lipat, untuk mendapatkan bahan dagangan. Sedangkan pembeli naik sedikit saja protes,” keluh Yani kepada Kompas.com.

Baca juga: Peternak Ayam Petelur Kuningan Ungkap Sebab Harga Telur Melonjak Drastis

Yani membeli sejumlah sayuran untuk kebutuhannya menjual seblak, dan beberapa jenis lauk pauk di lingkungan rumahnya.

Dia tetap memaksakan diri untuk berjualan meski mendapatkan untung yang sangat sedikit. Karena kalau tidak berjualan, dia tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.

Yani kembali mengulang, permohonnanya kepada pemerintah agar segera menurunkan harga kebutuhan dapur ibu-ibu rumah tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com