Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Gentong Haji di Cirebon, Sedekah Air Keluarga Jemaah Haji

Kompas.com - 11/06/2022, 11:14 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Ada tradisi unik di Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang terus dilestarikan secara turun temurun saat momen bulan haji tiba.

Keluarga jemaah haji menyediakan gentong berisi air yang diletakkan di depan rumah. Para warga yang melintas bebas meminum air sepuasnya gratis.

Tradisi yang disebut “gentong haji” ini bermakna sedekah air dan juga usaha mendoakan agar keluarga yang sedang melaksanakan ibadah haji merasa adem dan sejuk selama beribadah di Tanah Suci dengan suhu panas ekstrem.

Tradisi ini salah satunya berlangsung di tempat tinggal pasangan suami istri, Nurdin dan Suripah, di Desa Getasan, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.

Pasangan suami istri ini menjadi bagian dari ribuan orang yang berkesempatan berangkat haji ke Tanah Suci tahun ini.

Setelah keduanya berangkat pada Kamis (2/6/2022), putranya yang bernama Rian Maulana, melaksanakan tugasnya menjalankan tradisi untuk kedua orangtuanya, yakni tradisi “Gentong Haji”.

Setiap hari, Rian memiliki kesibukan baru setelah kedua orang tuanya pergi haji. Rian memasukkan air minum ke dalam gentong yang diletakkan di depan rumah menggunakan kursi.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Cirebon Tembus Rp 100.000 Per Kg, Penjual Sepi Pembeli

Dia menutup gentong dengan kerucut berbahan anyaman bambu menghindari debu jalanan. Di sekelilingnya, Rian juga menyediakan gayung serta sejumlah gelas untuk wadah warga yang hendak meminum air.

Rian juga melengkapi hiasan gentong haji dengan dedaunan antara lain: daun pandan, daun weringin, serta sejumlah daun yang dinilai dapat memberi rasa adem dan wangi di sekitar air.

“Namanya tradisi Gentong Haji. Biasanya, orang di sini mempercayai, kalau orang naik haji itu pasti ada gentong di depan rumahnya. Biar, orang yang sedang berangkat haji tidak kepanasan dan kehausan,” kata Rian kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat (10/6/2022).

Rian menyebut, gentong haji adalah tradisi menyediakan air minum dalam wadah berupa gentong, yang dilakukan keluarga jemaah haji.

Gentong dipilih sebagai wadah karena terbuat dari tanah liat, yang mampu memberikan hawa sejuk, cocok dengan air yang merupakan simbol rasa adem.

Air yang diisi di dalam gentong haji, merupakan air pengajian yang digelar setiap malam selama 40 hari, selama orang tua melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Gentong haji bermakna sedekah air yang dilakukan keluarga jemaah haji. Setiap tetangga, serta orang yang melintas dari mana pun, dipersilakan minum air gentong haji secara gratis.

 

Diharapkan, melalui sedekah air ini, kata Rian, kedua orang tua yang sedang melaksanakan ibadah haji merasa tenang, adem, khusuk, meski di tengah cuaca yang ekstrem.

“Ini ikhtiar kami sekeluarga untuk mendoakan bapak dan ibu yang sedang ibadah haji di tanah suci. Kami menganggap tanah suci memiliki cuaca yang ekstrem," kata Rian.

Air dan juga pengajian yang dilakukan setiap malam semoga menjadi perantara Allah memberikan bapak ibu beribadah dengan tenang,” tambah Rian.

Sejumlah warga yang melintas dan mengetahui, berulang kali menyempatkan minum air gentong haji. Mereka berharap mendapatkan keberkahan, sekaligus berdoa, agar diberikan kesempatan yang sama untuk ibadah pergi ke Tanah Suci kelak, seperti pemilik rumah.

Nurtiah, salah satu tetangga yang sedang melintas menyempatan minum. Dia yang sedang menggendong cucunya juga mengusapkan air tersebut ke wajah cucunya, dengan harapan agar mendapat berkah dari jemaah haji, senantiasa sehat, serta berbakti kepada orang tua.

Baca juga: Atasi PMK yang Kian Masif, Pemkab Cirebon Berencana Gunakan Anggaran BTT

Nurtiah berdoa agar dirinya juga mendapat kesempatan dipanggil ke Tanah Suci.

“Minum air gentong haji, biar saya bisa ikut pergi haji seperti yang punya rumah ini. Diusap ke anak ini juga berharap mendapatkan berkah dari orang yang pergi haji,” kata Nurtiah kepada Kompas.com.

Selain menyediakan gentong haji, keluarga juga mengadakan pengajian yang dilakukan rutin di malam hari bersama para tetangga sekitar. Mereka membacakan ayat suci Alquran, serta banyak bersedekah.

Pengajian ini dilakuan selama 40 hari. Ini sebagai doa agar jamaah haji diberikan kemudahan dan khusuk selama menunaikan ibadah haji.

Bagi sebagian keluarga, mereka menyediakan dan menyembelih hewan kurban saat peringatan Hari Raya Idul Adha tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com