Menurutnya, banjir di Jalan Maharmartanegara ini sudah sering memakan korban baik korban luka ringan sampai korban meninggal dunia.
"Untuk di Cimindi ada yang berkali-kali hanyut termasuk kemarin, jadi nanti kita perbaiki lagi. Tapi itu faktor derasnya air. Jadi sekiranya membahayakan harus bisa menjaga diri, jangan mendekat," kata Ngatiyana.
Ngatiyana mengklaim, Pemkot Cimahi saat inintengah berusaha untuk melakukan normalisasi sungai, baj8r di Jalan Maharmartanegara itu diduga akibat pendangkalan sungai sehingga air di sungaintersebut meluap dan terjadilah banjir.
"Penyebabnya karena pendangkalan sungai, jadi perlu normalisasi sehingga mengurangi debit air di sana. Mohon masyarakat ikut merawat keseluruhan, jangan membuang sampah ke sungai," ujar Ngatiyana.
Ngatiyana menyebutkan, Pemkot Cimahi perlahan melakukan upaya-upaya demi mewujudkan janji kampanye dinmasa kepemimpinannya.
Kolam retensi yang dibuat oleh Pemkot Cimahi bekerjasama dengan Pemkot Bandung menurutnya salah satu langkah untuk menanggulangi persoalan banjir.
"Mengenai banjir, sebetulnya kita sudah membuat kolam retensi di Pasir Kaliki, jadi banjir yang awalnya parah alhamdulillah bisa cepat surut lagi," ujar Ngatiyana.
Meskipun, proses pembangunan kolan retensi tersebut belum seutuhnya selesai, namun Ngatiyana memastikan kolam retensi itu akan rampung dibangun di tahun depan.
Dari perencanaannya, kolam retensi tersebu ditargetkan bisa menampung air banjir hingga 50 ribu liter.
Baca juga: Sudah Seminggu Warga Tambakrejo Semarang Terendam Banjir Rob, 80 KK Terdampak
"Untuk kolam retensi Pasir Kaliki sudah bisa menampung air dan mengurangi dampak banjir, tapi memang belum maksimal. Tahun depan akan didalamkan lagi dan dibangun permanen, jadi bisa menampung 50 ribu liter air," papar Ngatiyana.
Sementara pengentasan banjir di Kelurahan Melong dengan membuat embung, sampai saat ini disebut masih terkendala oleh pembebasan lahan di Margaasih, Kabupaten Bandung.
"Banjir Melong masih tahap komunikasi dengan Kabupaten Bandung untuk membangun embung, karena ini kan irisan antar kabupaten dan kota perlu kerjasama yang baik. Nanti dibawa ke provinsi, sehingga nanti yang menanganinya provinsi karena ini melibatkan Cimahi dan Kabupaten Bandung," tutup Ngatiyana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.