Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panpel Persib Terima Sanksi dari Komdis Piala Presiden, Viking Minta Bobotoh Tak Paksakan Diri

Kompas.com - 27/06/2022, 15:06 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Panitia Penyelenggara (Panpel) Persib Bandung melalui Media Officer Persib, Jatnika Sadili mengatakan sudah menerima keputusan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) Piala Presiden 2022.

Sanksi ini diberikan terkait tewasnya dua pendukung Persib saat berlangsungnya pertandingan di Stadion Bandung Lautan Api.

"Untuk pertandingan seperti yang disampaikan tadi, keputusan pertandingan tanpa penonton, dan untuk lawan kita masih menunggu runner up group A," kata Jatnika ditemui, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Lolos ke Perempat Final, Persib Resmi Berlaga di Stadion Jalak Harupat Tanpa Penonton

Larangan tanpa penonton akan tetap diberikan kendati Persib lolos ke semi final Piala Presiden.

"Salinan keputusan dari panitia komisi disiplin sendiri, hukuman kepada Panpel itu sampai Piala Presiden selesai tanpa penonton, kemungkinan untuk babak berikutnya jika Persib lolos tanpa penonton," tuturnya.

Pun apabila Persib, melaju ke babak final dan menjadi tuan rumah. Menurutnya, keputusan Komdis Piala Presiden merupakan mutlak dan harus dijalankan.

"Mudah-mudahan sampai final, tapi tanpa penonton," ujarnya.

Baca juga: 2 Bobotoh Tewas di GBLA, Polisi Periksa Anggota Polri yang Berjaga hingga Manajemen Persib

Sebagai klub besar, kata dia, Persib akan menjalani hukuman tersebut dengan lapang dada.

"Sebagai klub profesional yang taat hukum, kita mencoba menjalaninya dan saya harap juga bobotoh bisa memahami situasi sulit yang dihadapi kita semua," ungkapnya.

Pihaknya, tidak bisa menjamin apakah Bobotoh bisa menyaksikan pertandingan ketika Persib melakoni laga away.

"Sejauh ini kita belum tahu regulasinya ketika kita away, apakah boleh suporter mendukung atau tidak, yang ini hanya salinan keputusan untuk kota Bandung tanpa penonton," bebernya.

 

Sanksi yang diterima, kata Jatnika, yakni denda Rp 50 juta, dan tidak bisa mengunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

"Kita berharap ini jadi pelajaran bersama dan Bobotoh mendukung Persib dari rumah mudah-mudahan tahun ini bisa sampai juara," ujarnya.

Sementara perwakilan Bobotoh dari Viking Persib Club (VPC) Rudi Baduy meminta, semua elemen komunitas pendukung Persib agar tidak menyaksikan laga Persib di Stadion Si Jalak Harupat.

"Berangkat dari surat keputusan Komdis dan salah satu poinnya disebutkan tanggal 1 Juli pertandingan Piala Presiden tanpa Penonton. Artinya dari kami komunitas dari Viking, Bomber, The Bomb ini akan segera melakukan sosialisasi dan memberikan himbauan buat anggota kami bahwa di tanggal 1 pertandingan delapan besar, bobotoh untuk tidak datang ke Stadion," tuturnya.

Baca juga: Solo Diserbu 3 Kelompok Suporter di Laga Piala Presiden, Polisi Terjunkan 1.100 Personel

Sebagai Perdana Menteri Viking, Rudi meminta semua Bobotoh agar menyaksikan pertandingan di rumah masing-masing.

"kami memberikan himbauan, disarankan untuk anggota atau bobotoh agar nonton di rumah saja atau melaksanakan nobar dengan catatan tetap tertib," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolresta Bandung, beserta jajaran melakukan rapat koordinasi dengan Panitia Penyelenggara Persib Bandung, Instansi Terkait serta Perwakilan Bobotoh, guna membahas laga perempat final Piala Presiden 2022.

Dalam rapat tersebut, jajaran Polresta Bandung menyiapkan skema pengamanan pertandingan tanpa penonton.

Selain itu, dalam rapat tersebut dilaksanakan gelar pendapat dan masukan dari berbagai pihak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Bandung
Santri di Kuningan Tewas, Diduga Dianiaya Belasan Teman Seangkatan

Santri di Kuningan Tewas, Diduga Dianiaya Belasan Teman Seangkatan

Bandung
Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Bandung
Bayar Rp 4 Juta agar Dapat Kerja, 139 Warga Karawang Jadi Korban Penipu

Bayar Rp 4 Juta agar Dapat Kerja, 139 Warga Karawang Jadi Korban Penipu

Bandung
Diguyur Hujan Deras Seharian, Ratusan Rumah di Cimahi Direndam Banjir

Diguyur Hujan Deras Seharian, Ratusan Rumah di Cimahi Direndam Banjir

Bandung
Detik-detik Angkot Nekat Terjang Banjir hingga Terjebak Arus di Cimahi

Detik-detik Angkot Nekat Terjang Banjir hingga Terjebak Arus di Cimahi

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 6 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 6 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Bandung
Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Bandung
Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Bandung
Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bandung
Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Bandung
Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Bandung
Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com