Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Tidak Kantongi Data Apa Pun Terkait Praktik Travel Bodong yang Berangkatkan 46 Jemaah Haji

Kompas.com - 05/07/2022, 18:00 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, belum mendapatkan apa pun terkait kasus perusahaan travel pemberangkatan 46 calon jemaah haji furoda, PT Alfatih Indonesia Travel.

Hingga saat ini, Kemenag hanya bisa sebatas memastikan PT Alfatih Indonesia Travel itu merupakan perusahaan bodong yang tidak memiliki izin resmi untuk memberangkatkan haji.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag KBB Didin Saepudin mengatakan, hingga hari ini belum mengantongi lokasi pasti kantor perusahaan travel bodong tersebut.

"Sebelumnya kita mendapatkan bahwa travel itu ada di Lembang, tapi setelah kita datangi ke sana ternyata tidak ada sama sekali. Mereka (perusahaan) diduga sengaja menggunakan alamat palsu," ungkap Didin saat ditemuindi Mapolres Cimahi, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Tunggu Laporan Korban, Polisi Belum Bisa Tindak Travel Bodong yang Berangkatkan 46 Haji Furoda

Saat ini, Kemenag KBB belum mengantongi di mana alamat asli atau keberadaan kantor perusahaan travel PT Alfatih Indonesia Travel.

Perusahaan travel tersebut juga dipastikan tidak masuk dalam daftar travel Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang resmi di bawah izin Kemenag.

Sedangkan para jemaah maupun keluarga jemaah yang dideportasi dan dipulangkan ke Indonesia belum juga melaporkan diri atas kerugian yang mereka alami, sehingga Kemenag belum mengantongi data 46 jemaah tersebut.

"Sampai hari ini, jemaah atau yang korban itu tidak ada yang melaporkan kepada kami. Oleh karena itu kami datang ke sini mohon arahan dari pak Kapolres," ujar Didin.

Baca juga: Nestapa 46 Calon Haji Furoda, Bayar Biaya dengan Harga Fantastis, Justru Berujung Dideportasi

Didin mengimbau agar para jemaah yang menjadi korban perusahaan trqvel bodong ini segera melakukan pelaporan agar Kemenag dan Polisi bisa segera melakukan penindakan.

"Sejak hari ini kami mungkin akan pasif saja menunggu masyarakat yang melapor kepada kami. Insya Allah kita tindaklanjuti kalau enggak ya apa yang harus kita tindaklanjuti," sebutnya.

Menurut Didin, kerjasama antar masyarakat berupa pelaporan para korban ini perlu didorong untuk mencegah adanya praktik serupa yang merugikan masyarakat dengan mengatasnamakan ibadah haji.

"Perusahaan ini sangat merugikan masyarakat. Kemenag tidak merasa dirugikan. Kita tidak mau hal ini terjadi berulang jika dibiarkan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Bandung
5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

Bandung
Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Bandung
May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

Bandung
Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com