Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha Permintaan Arang di Cirebon Meningkat, Penjual Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 07/07/2022, 12:21 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Menjelang peringatan Idul Adha, permintaan arang batok kelapa meningkat drastis.

Pengolah atau pembuat arang batok kelapa sampai kewalahan melayani pesanan yang membeludak.

Dalam satu hari, permintaan tembus 3 kwintal dari yang biasanya hanya sekitar 1 kwintal, dengan omset mencapai sekitar dua hingga tiga juta rupiah perhari.

Peningkatan permintaan arang batok kelapa terjadi karena tradisi sate setelah pembagian daging hewan quban di momen Idul Adha.

Keadaan ini ikut dirasakan Acung Jubaedi, warga Desa Gintung Lor, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan PMK Setelah Idul Adha, DKPP Kota Bandung: Daging Kurban Sebaiknya Dibungkus Plastik

Saat Kompas.com berkunjung ke tempat produksinya, pria yang masih berusia 27 tahun ini sibuk mengumpulkan arang batok kelapa.

Acung menyampaikan, kesibukan ini sudah berlangsung sejak pekan lalu. Permintaan arang batok kelapa meningkat pesat seiring mendekati peringatan Idul Adha.

Seperti biasa, warga antusias untuk melaksanakan tradisi sate setelah pembagian daging qurban di tiap momen peringatan Idul Adha.

“Menjelang Idul Adha meningkat pesat. Perbandingannya sebelum Idul Adha satu kwintal, sekarang tiga sampai lima kwintal satu hari. Sampai Repot. Banyak pesanan lah. Kuwalahan. Kendalanya bahan batok kelapa, dan media pembuatannya. Terutama drum,” kata Acung kepada Kompas.com, Sabtu (2/7/2022) siang.

Acung hingga tidak mampu mengerjakan pesanan sendirian. Dia berkerja sama dengan sekitar sepuluh pemuda di desanya untuk bahu membahu memenuhi para konsumen.

Pasalnya, pesanan yang dia terima tidak hanya berasal dari Cirebon, permintaan datang dari Kabupaten Kuningan, Majalengka, hingga Indramayu.

Baca juga: Berkah di Balik Wabah PMK, Pedagang Kambing Kebanjiran Order Jelang Idul Adha

Acung menjelaskan, proses pembakaran dilakukan secara bersama-sama dengan alat sederhana. Pertama mereka memasukan kulit batok kelapa ke dalam drum.

Setelah api membesar lama, Acung memasukan sejumlah batok kelapa lainnya hingga drum penuh dan rata.

Setelah itu, Acung menunggu proses pematangan arang selama 1 kali 24 jam, atau satu hari.

Besok paginya, arang sudah matang. Meski sudah matang, arang batok kelapa belum dapat digunakan. Arang-arang ini harus dijemur hingga kering.

Proses terakhir yakni mengayak atau membersihkan sisa bakaran. Ayakan ini memisahkan antara debu dan arangnya.

Barulah, arang-arang hasil olahan ini langsung dimasukan ke dalam karung, dan siap dikirimkan kepada pemesan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com