Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Warga Sakit di Cianjur Ditandu Pakai Sarung karena Takut Ambulans Rusak, Ini Fakta Sebenarnya

Kompas.com - 05/08/2022, 20:28 WIB
Firman Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang warga ditandu menggunakan kain sarung. 

Video tersebut dibagikan oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya akun @pendakinyawapuncak.

Baca juga: Viral, Video 2 Sopir di Tuban Berkelahi di Tengah Jalan, Bermula Dilempari Botol Air Mineral

Dalam video berdurasi 8 menit 57 detik yang diunggah, tampak sejumlah warga silih berganti menggotong seseorang menggunakan sarung sambil menyusuri jalanan yang rusak. 

Baca juga: Viral, Perkelahian Antarpelajar SMK di Touna, Polisi Sayangkan Siswa Lain Cuma Menonton

Disebutkan bahwa lokasi di video itu berada di Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dalam video itu seseorang mengatakan bahwa sejumlah warga terpaksa menggotong warga yang sedang sakit karena ambulans tidak mau menjemputnya.

“Ambulans desa mah takut rusak katanya. Daripada tolong nyawa, lebih baik didiemin di desa, ambulansnya enggak berguna,” ucap seseorang di video dikutip Kompas.com, Jumat (5/8/2022).

"Ini warga ibarat kata sudah di ujung tanduk nyawanya. Jawaban desa setempat ambulansnya enggak bisa dibawa. Sedangkan posisi jalan enggak hujan ya, kering, ambulans itu naik, mana mungkin kagak naik,” ujar pria di dalam video. 

Kepala Desa Mekarjaya, Ayub Jumiati saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan terkait kejadian dalam video tersebut.

Adapun peristiwa itu terjadi pada Minggu (31/7/2022) sore. Namun, videonya baru viral sejak beberapa hari yang lalu.

Ayub keberatan dengan narasi di video yang menyebutkan ambulans desa tidak mau menjemput warga yang sakit dengan alasan jalan rusak.

“Tidak benar, kami keberatan karena faktanya tidak demikian,” kata Ayub saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (5/8/2022) petang. 

Dia menjelaskan, saat itu posisi ambulans baru saja mengantarkan seorang pasien di Desa Cijagang.

Karena itu, setelah menerima informasi itu, Ayub langsung menelepon sopir ambulans agar segera menuju lokasi guna menjemput warga yang sakit. 

“Ambulans langsung menuju lokasi. Saat hendak menjemput, bertemu di jalan sedang ditandu oleh warga, lalu dipindahkan ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit,” ujar dia. 

Dijelaskan Ayub, warga yang sakit tersebut bernama Anan (64), warga Kampung Halimun.

Anan harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami muntah darah akibat penyakit komplikasi yag dideritanya. 

Sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama sehari, namun kondisi Anan semakin menurun dan dinyatakan meninggal dunia Selasa lalu. 

“Jenazahnya dimakamkan di kampungnya. Saya menghadiri sampai selesai penguburannya,” ucap Ayub. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Bandung
Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Bandung
Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Bandung
Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bandung
Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Bandung
Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Bandung
Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Bandung
Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Bandung
Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Bandung
Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Bandung
3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

Bandung
Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Bandung
RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com