Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bhakti dan Nazla, Haru Biru Jadi Paskibraka Jabar, Titian Menuju Dunia Militer

Kompas.com, 15 Agustus 2022, 06:38 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU), 36 Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Jawa Barat berjejer di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung.

Di antara puluhan Capaska, terlihat sepasang putra dan putri yang berada di deretan paling depan. Mereka merupakan pemimpin Capaska atau yang disebut Lurah.

Mereka adalah Bhakti Rama Prawira asal SMA Presiden Batch XVIII Kabupaten Bekasi dan Nazla Nazury Zahra, siswi Kelas XI SMAN I Kota Cimahi.

Baca juga: Ingin Keluar dari Ekskul Paskibraka, Siswa SMA di Lombok Tengah Diduga Dianiaya Senior

Keduanya mengungkapkan sukacita, haru biru, dan kebanggaan mereka jadi bagian Paskibraka Jabar untuk Upacara Kemerdekaan RI tingkat Jabar 2022.

Bhakti mengemukakan, menjadi Capaska Jabar adalah titian dia dalam menggapai cita-citanya untuk bisa berkiprah di dunia militer maupun kepolisian. Gagah dengan seragamnya dan juga tanggung jawab besar yang diemban untuk melindungi negara.

Anak kedua dari lima bersaudara tersebut mengaku, baris-berbaris menjadi passion dia sejak kecil.

Sedari duduk di bangku SD, dia sudah terjun menjadi polisi cilik dan mengikuti sejumlah lomba keterampilan baris-berbaris (LKBB), ditambah influence tayangan youtube mengenai Paskibraka semakin menguatkan dirinya untuk tetap konsisten di jalur kemiliteran.

"Dan sekarang lolos jadi Paskibraka tentunya saya sangat senang karena saya itu orangnya keukeuh. Saya mengincar agar bisa masuk Paskibraka ini sejak awal-awal Covid, 2020-2021, saat itu orang mungkin minat menjadi Paskibraka sedikit tapi saya saat itu terus berlatih maksimal dan Alhamdulillah kepilih," tutur dia dalam rilisnya, Senin (15/8/2022). 

Baca juga: Kisah Siswi SMAN 1 Cianjur Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2022

Diakui Bhakti, melalui Paskibraka, yang paling penting dia belajar kebersamaan, susah-senang bersama dan menjunjung tinggi solidaritas. Dia yang didapuk sebagai Lurah untuk Capaska putra menerapkan hal itu dalam kepemimpinannya.

"Sebagai pemimpin Desa Bahagia (pusat pelatihan) saya dituntut untuk memahami berbagai karakteristik dan bagaimana mengelolanya agar dapat menjaga kondisi, kekompakan dan memberikan yang terbaik untuk Jabar," ucapnya.

Memasuki hari-hari terakhir pemusatan, dia dan Capaska lainnya menjaga kondisi kesehatan dan mental dengan pola makan dan tidur yang teratur serta mendekatkan diri pada Tuhan.

Sementara itu, Lurah putri, Nazla mengaku menjadi Capaska Jabar merupakan hal di luar ekspektasi dirinya, meski dia sangat ingin mengenakan baju putih Paskibraka yang mengibarkan bendera disaksikan jutaan mata penonton televisi.

Namun keinginan itu sempat berlalu karena gadis dengan tinggi 175 cm itu lebih menekuni olahraga voli.

"Saya tahu soal Paskibraka dan baris-berbaris awal tahun 2022 ini karena akan ada seleksi. Saya pun terus berlatih dan berdoa hingga akhirnya ada pengumuman Nazla Nazury Zahra kamu lolos jadi Capaska Jabar mewakili Cimahi. Saya kaget sekaligus seneng banget sambil nangis ke orangtua," tutur remaja 16 tahun itu.

Baca juga: Akhiri Penantian 22 Tahun, Pelajar SMAN 1 Cianjur Nadina Lolos Paskibraka Nasional

Menurut dia, kuncinya adalah keinginan yang kuat karena dia bercita-cita menjadi Akpol, Akmil maupun Taruni. Mengikuti petuah sang ayah yang juga TNI, melalui Paskibraka, kegiatan yang dicita-citakan dia ada di sana.

Kejutan lainnya, kata Nazla, selain diterima menjadi Capaska Jabar, dia pun semakin kaget karena dipilih menjadi Lurah. Dia pun belajar untuk bisa menyatukan teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah. Dari yang mula tak saling tegur sapa menjadi teman yang selalu mendukung dan mengingatkan selama di karantina.

Sulung dua bersaudara itu pun mengaku banyak pelajaran yang dia dapatkan dari Paskibraka. Dia lebih menghargai waktu, lebih disiplin dengan bangun tepat waktu dan salat pun tepat waktu. Bahkan yang lebih nikmat selama di karantina, mereka senantiasa menunaikan salat berjamaah.

"Dan salat itu bikin tenang dan saya sesekali terdiam sambil mengucap syukur Alhamdulillah bisa sampai sini, masih enggak nyangka soalnya," kata dia.

Selebihnya, Nazla berharap pada pengibaran dan penurunan bendera nanti, berjalan lancar. Menurut dia, menjadi Capaska Jabar merupakan sebagian kecil bukti kecintaan dia terhadap Indonesia. Selepas tugasnya, Nazla pun berharap menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau