KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Setelah tiga hari, kobaran api yang menghanguskan bangunan pabrik alumunium foil di Kampung Pabuaran, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya dinyatakan sepenuhnya padam.
Hal itu dipastikan setelah petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan dan penyisiran di seluruh bangunan.
"Sekitar jam 9 pagi tadi kita nyatakan statusnya sudah padam usai pendinginan dari semalem dan sekarang sudah aman," ucap Kasie Penyelamatan dan Pertolongan Darurat (Rescue) Damkar Kabupaten Bogor, Muhammad Asan saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2022).
Baca juga: [POPULER JAWA BARAT] Kebakaran Pabrik di Gunung Putri Bogor | Penukaran Uang Kertas Baru di Bandung
Asan mengatakan, saat ini api sudah tidak tampak dan hanya menyisakan asap sisa pendinginan oleh petugas Damkar.
Oleh karena itu, sejumlah unit mobil beserta light rescue pemadam kebakaran yang sempat bertahan kini sudah meninggalkan lokasi kejadian.
"Iya sudah ditarik semua, yang stand by paling pegawai di situ dan kita mengimbau ke mereka apabila ada kejadian atau hal-hal yang tidak diinginkan atau ada api lagi bisa hubungi Damkar," terangnya.
Asan mengaku belum bisa menjawab pasti penyebab kebakaran pabrik tersebut. Begitu pula jumlah kerugian yang diakibatkan kebakaran tersebut.
Baca juga: Sudah 33 Jam, Kebakaran Pabrik di Gunung Putri Bogor Belum Sepenuhnya Padam
Menurut dia, pihak pemadam kebakaran akan menyerahkan semua tugas penanganan penyelidikan penyebab kebakaran itu kepada polisi.
Dari hasil olah TKP nanti baru diketahui semua penyebab dan kerugiannya. Kini, bangunan pabrik alumunium foil sudah disegel atau dipasang police line.
"Untuk pabriknya itu 90 persen ludes terbakar, hanya bagian tertentu saja yang sempat terselamatkan, itu pun juga sudah hancur semua," sebut Asan.
Asan menyebutkan, tidak ada rumah warga, korban jiwa, dan luka-luka yang terdampak akibat kebakaran besar tersebut.
Namun, ada sejumlah personel Damkar yang mengalami luka-luka saat proses memadamkan api. Personel itu pun sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Iya kalau anggota kita ada memang, itu karena kelelahan dan akhirnya sempat kita bawa ke rumah sakit, ada sedikit jahitan," ujarnya.
Baca juga: Kebakaran Pabrik di Gunung Putri Belum Juga Padam, Salah Satunya karena Sulit Akses Air
Kebakaran bangunan pabrik mulai terjadi pada Jumat (19/8/2022) pukul 05.30 WIB.
Pada pagi itu, api mulai melahap separuh bangunan yang mengakibatkan asap hitam membumbung tinggi hingga terlihat di langit Depok.
Warga yang tadinya tenang pun mulai ketakutan, panik dan langsung berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri. Mereka kemudian dievakuasi ke rumah rt setempat.
Mendapat laporan kebakaran, sebanyak 14 unit beserta puluhan personel pemadam kebakaran dari berbagai sektor diterjunkan untuk menaklukkan si jago merah.
Selama enam jam, petugas terus berjibaku memadamkan kebakaran itu. Berkat kerja keras mereka, api berhasil dijinakkan dan sempat mereda pada Jumat sore.
Baca juga: Kebakaran Pabrik di Gunung Putri Bogor, Dipastikan Tak Ada Korban Jiwa
Namun, kebakaran kembali membesar pada malam hari atau tepatnya pukul 20.00 WIB.
Tidak butuh waktu lama, nyala api kembali menjilati bangunan tersebut. Angin kencang memicu kobaran api membesar.
Malam itu, petugas pemadam kebakaran kembali diterjunkan untuk memberi bantuan mitigasi. Setidaknya ada tiga unit mobil dengan 21 personel dari sektor Ciomas, Leuwiliang, dan Parung meluncur ke lokasi.
Saat itu, para petugas langsung menyebar ke tiap sudut untuk mencari sumber api lalu berusaha memadamkannya.
Menurut anggota, rupanya api yang kembali membakar pabrik itu berasal dari sisa-sisa bara saat proses pendinginan.
Menurutnya, objek yang terbakar dari bahan plastik yang mudah terbakar serta angin kencang juga menyebabkan api menyebar sehingga kebakaran kembali membesar.
Baca juga: 6 Jam Kebakaran di Pabrik Alumunium Foil di Gunung Putri Bogor Belum Juga Padam
Terlebih, tiupan angin kencang di lokasi saat itu membuat usaha pemadaman kian tiada arti.
Di sisi lain, para petugas juga terkendala titik sumber air yang sulit diakses atau bahkan tidak ada sama sekali di lokasi tersebut.
Meski, pihaknya sempat memanfaatkan hydrant air milik pabrik lain untuk memadamkan kobaran api.
Namun, hydrant air yang di pabrik itupun sudah habis dan kosong. Alhasil, malam itu petugas harus mencari setu untuk mendapatkan air.
Setelah itu, mereka melarutkannya dengan deterjen ke dalam tangki guna memadamkan nyala api tersebut.
Baca juga: Kebakaran Pabrik di Gunung Putri Belum Padam, 5 Mobil Damkar Bertahan
Petugas kemudian menyemprotkan campuran air dan detergen itu ke bangunan pabrik yang terbakar.
Penyemprotan terus dilakukan hingga akhirnya tingkat ketahanan api (TKA) benar-benar mereda.
"Senin pagi tadi saya ke lokasi tinggal sedikit tetapi itu kita anggap sudah aman karena enggak menjalar ke tempat lain. Jadi kita putuskan statusnya padam," jelas Asan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.