Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tahun Tak Beroperasi, Bangunan Puskesmas Pembantu Majalaya Bandung Terbengkalai

Kompas.com - 26/08/2022, 16:26 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Belasan tahun sudah bangunan Puskesmas Pembantu atau biasa disingkat Pustu di Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tidak lagi beroperasi.

Pantauan Kompas.com, bangunan dengan arsitektur Belanda itu sudah tidak berpenghuni.

Bangunan yang berada tepat di pinggir Jalan Raya Cicalengka-Majalaya itu sebagian besar sudah hancur.

Baca juga: Ucapkan Kata-kata Kasar, Pemuda di Bandung Tewas Dibacok

Bagian depan bangunan seperti pintu sudah tidak ada, kaca jendela pun sama, bagian plafon bolong, reruntuhannya memadati teras depan bangunan Puskesmas Pembantu tersebut.

Kondisi memprihatikan tergambar di bagian belakang bangunan. Hampir sebagian bangunan belakang yang diduga bekas toilet runtuh berhamburan ke tanah, hanya menyisakan rangka bangunan serta kayu penyangga atap.

Bagian dalam pun tak begitu berbeda. Nampak puluhan karung berisi majun (sisa potongan kain) berserakan. Ada pula, kain majun yang tidak terwadahi memenuhi beberapa bagian ruangan Pustu.

Rumput liar setinggi mata kaki dan lutut orang dewasa mengitari hampir seluruh ruas bangunan dari depan hingga belakang.

Gundukan sampah baik utuh ataupun yang sudah terbakar terlibat di titik-titik luar bangunan, tak aneh jika bau sampah serta kotoran hewan tercium di sekitaran bangunan.

Agus (40), salah satu warga Desa Bojong mengatakan, Pustu Desa Bojong sudah 12 tahun tidak beroperasi.

Ia masih mengingat betul, kondisi Pustu saat masih beroperasi. Kedua anaknya yang kini sudah dewasa sering berobat ke Pustu.

"Udah lama banget gak jalan, dulu mah banyak yang berobat ke sana, saya, keluarga, anak-anak saya juga di sana," katanya dijumpai Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Bojong Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah 12 tahun tidak beroperasi, kini kondisinya mengkhawatirkan.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Bojong Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah 12 tahun tidak beroperasi, kini kondisinya mengkhawatirkan.

Semasa masih aktif, sambung Agus, Pustu sempat dikepalai oleh mantan Kepala Puskesmas Majalaya yang juga ahli di dunia medis.

Namun, kini sosok tersebut sudah tidak lagi membuka praktek kedokterannya di Pustu.

"Dulu dia adalah Kepala Puskesmas di Majalaya, sekarang buka praktek di rumah," jelasnya.

Selain lokasinya dekat dengan masyarakat, berobat ke Pustu, kata dia, cukup terjangkau.

Warga dengan ekonomi menengah ke bawah, banyak yang berobat ke Pustu.

"Murah di sana mah, warga sekitar banyak yang terbantu, terus jaraknya juga deket dengan pemukiman warga," jelasnya.

Lantaran, lokasi Pustu dan pemukiman warga dekat dengan aliran anak Sungai Citarum, saat hujan deras, pemukiman warga kerap kebanjiran, tak terkecuali Pustu.

Baca juga: Eks Walkot Bandung Dada Rosada Bebas Usai 9 Tahun Dipenjara akibat Korupsi

Kondisi tersebut, sambung Agus, disinyalir membuat Pustu di Desa Bojong sudah tidak aktif lagi, ditinggalkan serta dikosongkan.

Banjir di wilayah Desa Bojong, kala itu diakibatkan air sungai meluap. Saat itu tanggul serta jembatan masih belum ditinggikan.

"Sempat kebanjiran sebelum jembatan ditinggikan. Setelah kebanjiran ditinggalkan, si Kepala Puskesmasnya pindah ini mah, praktek pribadi saja," tuturnya.

Agus merindukan berobat ke Pustu, lantaran jarak yang dekat serta biaya pengobatan yang sangat terjangkau.

Setelah tidak aktif, warga Desa Bojong harus mencari tempat pengobatan yang lain seperti klinik swasta, Puskesmas Majalaya, hingga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya atau Ebah.

Bukan tak mau berobat ke sana, Agus menilai biaya yang harus ia keluarkan ketika ada sanak saudara yang sakit dinilai cukup mahal. 

"Sekarang paling ke dokter jaga yang biayanya masih murah tapi kalau gak ada ya saya harus ke lokasi tadi," jelasnya.

Bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Bojong Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah 12 tahun tidak beroperasi, kini kondisinya mengkhawatirkan.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Bojong Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah 12 tahun tidak beroperasi, kini kondisinya mengkhawatirkan.

Berharap diaktifkan kembali

Agus berharap sarana kesehatan seperti Pustu diaktifkan lagi di lingkungan Desa Bojong. Ia mengaku amat sangat terbantu dengan keberadaan Pustu.

"Mudah-mudahan bisa dibangun lagi atau dipindahkan, soalnya pemberitahuan tentang penyakit itu enak dekat untuk tau informasinya, terus biaya berobat di sana murah terjangkau lah kalau masyarakat kaya saya mah," beber dia.

Sementara itu, Camat Majalaya Gugum Gumilar menyayangkan terbengkalainya bangunan Pustu tersebut.

Pasalnya, sambung Gugum, pelayanan kesehatan masuk dalam kategori pelayanan dasar dan menjadi prioritas.

"Pustu itu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," jelas dia.

Serupa dengan Agus, Camat Majalaya Gugum berharap Pustu di Desa Bojong  yang saat ini masih di bawah kendali Dinas Kesehatan (Dinkes) bisa aktif kembali.

"Statement saya mewakili aspirasi dari masyarakat sekitar khususnya Desa Bojong barangkali alangkah lebih baiknya apabila Pustu bisa diaktifkan kembali," tuturnya.

Diketahui Puskesmas Pembantu merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.

Puskesmas Pembantu merupakan bagian integral Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh Puskesmas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bandung
Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Bandung
Ada Tren 'Resign' Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Ada Tren "Resign" Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Bandung
Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com