SUKABUMI, KOMPAS.com-Cuaca sekitar Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, relatif sejuk pada Sabtu (27/8/2022).
Namun, sejumlah orang tampak berpeluh di sekitar Tanjakan Ciletuh.
Beberapa dari mereka mendorong sepeda, ada pula yang harus didorong dengan sepeda motor untuk melewati tanjakan.
Sebanyak 100 pesepeda itu adalah peserta Cycling De Jabar 2022.
Baca juga: Tanjakan Terjal di Selatan Jawa Jadi Daya Tarik Cycling De Jabar 2022
Berangkat dari Pantai Geopark Ciletuh pada sekitar 07.00 WIB, mereka mengayuh pedal hingga sekitar 12 kilometer di jalur yang cenderung datar.
Setelah itu baru ujian dalam perjalanan ini dimulai. Peserta dihadapkan dengan tanjakan terjal dengan tingkat kemiringan hingga 20 derajat.
Peserta yang berlatar belakang atlet tidak terlalu kesulitan saat melaju di jalan tanjakan ekstrem itu.
Hanya terlihat laju sepedanya jadi melambat, meski dikayuh secara kencang.
Keadaan berbeda dialami beberapa peserta dari kalangan pehobi.
Beberapa orang di antara mereka sukses menjajal seluruh tanjakan, tapi ada sejumlah orang yang sampai kehabisan nafas saat menanjak dengan sepeda.
Belasan pesepeda harus didorong marshal yang mengawal, bahkan ada yang sampai harus dievakuasi dengan mobil.
Baca juga: Nikmati Keindahan Panorama Jalur Pansela Jawa Barat Lewat Cycling de Jabar
Tanjakan Ciletuh memang tidak mudah untuk dilalui. Mesin kendaraan bermotor saja sampai mengerang saat melintasinya.
Salah satu peserta yang mengakui sulitnya menggowes di Tanjakan Ciletuh adalah Rudi Purnama (51).
Dia merasa harus memaksakan diri untuk melalui jalur yang kebanyakan menanjak sekitar 30 kilometer itu.
Kendati demikian, ada saja peserta dari komunitas dan pehobi yang sanggup melewatinya tanpa perlu sampai didorong marshal atau turun dari sepeda.
"Banyak yang kelelahan karena karakter medan tidak sesuai dengan dirinya," sebut Rohadian selepas Etape 1 Cycling De Jabar 2022 di Karang Bolong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: Cycling De Jabar, Rangsang Potensi Sport Tourism Selatan Jawa Barat
Dalam etape 1 hari ini, peserta melakukan touring sejauh 150 kilometer hingga Karang Bolong.
Kemudian pada Minggu (28/8/2022) akan dilanjutkan etape 2 dari Ranca Buaya, Garut, hingga Alun-Alun Paamprokan, Pangandaran, dengan jarak sejauh 168 kilometer.
Berbeda dengan etape 1, pada hari terakhir acara ini peserta akan melalui jalur lebih landai.
Di antara beberapa peserta yang sampai mandi keringat dan terengah-engah saat menjajal Tanjakan Ciletuh, ada dua orang yang mencatatkan waktu terbaik.
Panitia Cycling De Jabar menobatkan dua orang itu sebagai King dan Queen of Mountain.
Baca juga: Pesona Pantai Palangpang Sukabumi, Pintu Masuk Geopark Ciletuh
Keduanya adalah Abdul Soleh (29) dan Gita Widya Yunika (23).
Soleh yang pernah dua kali ikut Pelatnas bersepeda dan dua kali SEA Games, mencatatkan waktu 42 menit 25 detik.
Sedangkan Gita yang kini masih tergabung dalam Pelatnas bersepeda mencatatkan waktu 55 menit 2 detik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.