BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 500 buah lampion diterbangkan dari Jembatan Nimo Sky Bridge. Masing-masing pengunjung memegang lampion berbahan plastik wajit dengan aneka warna.
Sambil ditemani alunan musik dari band Jikustik, para pengunjung yang sudah datang dan berkumpul sejak pukul 4.00 WIB pagi hari itu menunggu aba-aba untuk menerbangkan lampion.
Suara MC acara Sky Lantern Nimo Festival di Nimo highland, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat memandu penonton untuk segera bersiap menerbangkan lampion kala band Jikustik menembangkan lagu dengan judul Puisi.
Saat tembang Puisi dilantunkan, secara serentak para pengunjung menerbangkan lampion dengan aneka warna tersebut.
Baca juga: Gegara Kejatuhan Lampion, Rumah di Cilacap Nyaris Terbakar
Suasana syahdu, romantis, serta penuh kesan itu tergambar dari raut wajah para pengunjung. Tak aneh, kala lampion diterbangkan ribuan kamera merekam momen itu, bahkan teriakan gembira masing-masing pengunjung mengiringi terbangnya lampion.
Mely Amalia (23), pengunjung asal Bandung mengatakan sangat tertarik dengan acara tersebut.
Selain karena diundang untuk mengisi salah satu kegiatan di acara tersebut, Mely mengaku penerbangan lampion di Nimo highland sudah tersebar di media sosial.
"Kebetulan saya diundang untuk mengisi acara di sini, tapi ini acara keren banget," katanya ditemui di lokasi, Minggu (28/8/2022).
Kendati sempat kesulitan untuk menyalakan lampion, ia mengaku berhasil menerbangkan satu lampion dari beberapa bahan lampion yang ia pegang.
"Walaupun di awal-awal sempet bingung bagaimana nyalain lampionnya tapi ada beberapa panitia yang membantu gimana menyalakannya dan ada yang berhasil. Saya juga berhasil nyalain lampionnya, seru sih karena warna-warni aja terbang" ujarnya.
Kepada Kompas.com, Mely mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan penerbangan lampion. Apalagi, kata dia, Sky Lantern Nimo Festival diiringi dengan lantunan musik dari band Jikustik.
Menurutnya, mendengarkan lagu Jikustik di kala pagi hari sambil menerbangkan lampion merupakan sesuatu yang spesial.
"Menurut aku, nerbangin lampion sambil mendengarkan musik, karena mendengarkan musik di wahana di waktu subuh sambil nyalain lampion, susananya syahdu, romantis bawaannya, oke banget lah," jelasnya.
Senada dengan Mely, Galih Putra Dwi (32) pengunjung asal Yogyakarta mengaku, penerbangan lampion yang dilaksanakan di Nimo highland tersebut merupakan hal yang langka baginya.
Galih menyebut, baru pertama kali mengikuti kegiatan menerbangkan lampion di obyek wisata Nimo highland. Ini juga pertama kali baginya bertandang ke kawasan Gunung Nini, Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.