"Saya baru pertama kali, ke sini juga pertama kali, luar biasa saya nggak nyesel datang ke sini," ujarnya.
Galih datang ke Pangalengan bersama kekasihnya. Ia mengetahui acara Sky Lantern Nimo Festival tersebut dari sosial media Instagram.
Tak hanya penerbangan lampion saja, ia mengaku menunggu penampilan band Jikustik.
"Itu band favorit saya, kebetulan banget, jadi suasananya sangat romantis dan haru banget buat saya," kata Galih.
Selain itu, keduanya menunggu pemandangan terbitnya matahari atau Sunrise.
Galih menyebut ketinggian obyek wisata Nimo sangat cocok untuk menikmati Sunrise.
"Jadi bukan di pantai saja, kalau di Bandung dan sekitarnya mungkin di ketinggian gini cocok," ungkapnya.
Taufik M Rafi Manager Nimo highland mengatakan, kegiatan Sky Lantern Nimo Festival merupakan acara puncak yang dimulai pada Bulan Mei lalu.
Khusus untuk penerbangan lampion, pihaknya memberi tema lampion harapan. Hal ini, kata dia, lantaran Nimo highland termasuk wisata baru.
"Kita mengusung tema lampion harapan, karena kita ini wisata baru yah jadi kita menyandarkan harapan dan semoga bisa mengangkat ekonomi masyarakat Pangalengan, menaikan potensi wisata di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bandung," bebernya.
Acara yang diselenggarakan sejak pukul 03.00 WIB dini hari itu, kata Taufik, diikuti hampir 1.000 pengunjung.
Angka tersebut, dihitung berdasarkan tiket yang dijual serta jumlah lampion yang diterbangkan.
"Penerbangan lampion ada 500, satu lampion di terbangkan oleh dua orang jadi total 1.000 orang tadi yang ikut berpartisipasi di Sky Lattern Nimo Festival," kata Taufik.
Tak hanya diikuti, wisatawan lokal saja, wisatawan di luar pulau Jawa pun tercatat hadir di kegiatan ini.
"Untuk wisatawannya beragam, tadi saya catat ada dari Yogyakarta, yang paling jauh itu ada dari Makkasar, kebanyakan dari Jabodetabek. Jadi sengaja kesini, mereka sudah reservasi sejak satu bulan yang lalu," ungkapnya.