Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Bus Antar-jemput ASN di Kota Bandung yang Akan Beroperasi Mulai Tahun 2023

Kompas.com, 13 September 2022, 17:42 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bandung, Jawa Barat, tak lama lagi akan diantar-jemput menggunakan bus khusus.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung berencana menyediakan bus untuk mengantar dan menjemput para ASN dari dan ke kantornya masing-masing.

Bus yang digunakan untuk mengantar dan menjemput para ASN itu rencananya diambil dari bus antar-jemput siswa sekolah di Kota Bandung yang sudah tidak terpakai.

"Bus-bus sekolah yang kita alihkan menjadi bus ASN itu bakal dimodifikasi, catnya diubah tidak kuning lagi, jadi 'Bus ASN' tulisannya," kata Plt Kabid Angkutan dan Sarana Dishub Kota Bandung, Asep Kurnia, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Buruh Desak DPRD Bandung Barat Nyatakan Sikap Tolak Kenaikan BBM

Mengacu hasil survei

Rencana pengadaan bus antar-jemput ASN di Kota Bandung itu mengacu pada hasil survei yang telah dilakukan.

Hasil survei tersebut menyebutkan bahwa 70 persen dari 250 ASN yang mengikuti survei tertarik menggunakan bus antar-jemput jika disediakan.

Asep mengatakan, program ini diharapkan bisa mengurangi volume kendaraan di Kota Bandung.

"Misalnya kalau ada 20 orang (ASN) kan ada 20 motor di jalan, tapi kalau ada angkutan, ASN itu bisa pakai bus, bisa 20-30 orang isinya," ujar Asep.

Asep menjelaskan, program bus antar-jemput ASN itu akan mulai diberlakukan pada tahun 2023.

Baca juga: Hendak Bertemu Perempuan yang Dikenal dari Medsos, Pria di Bandung Malah Dibacok

Saat ini, Asep mengaku, pihaknya masih menunggu arahan dari Wali Kota Bandung untuk proses penganggaran dan persiapan lainnya.

"Tiap trayek baru satu (bus), itu pun masih uji coba. Kalau misalnya peminatnya tinggi ya bakal dievaluasi, ditambah anggarannya, ditambah busnya," jelasnya.

Rute bus antar-jemput ASN Kota Bandung

Saat ini, Asep mengungkapkan, bus antar-jemput ASN rencananya baru akan dioperasikan untuk melayani tiga rute, yakni:

- Cibiru - Jalan Cianjur - Balai Kota Bandung
- Antapani - Jalan Cianjur - Balai Kota Bandung
- Terminal Ledeng - Balai Kota Bandung - Jalan Cianjur

"Kita juga sudah penjajakan ke lokasi keberangkatannya di dekat McDonalds (McD) Cibiru, pihak McD bersedia (tempatnya) digunakan untuk titik jemput ASN," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Sopir Angkot di Kabupaten Bandung, Bertahan Hidup Seusai Harga BBM Naik, Tarif Naik Tak Berpengaruh

Asep menuturkan, bus antar-jemput nantinya akan mengantarkan para ASN ke sejumlah kantor dinas dan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Bandung.

Jika ada pegawai pemerintah yang kantornya di luar rute tersebut, Asep menyampaikan, ASN itu tetap bisa menumpangi bus antar-jemput.

"Kalau ada ASN di luar rute itu yang mau ikut juga boleh, cuma mungkin tidak diantar ke kantornya. Kalau turunnya di Gedebage itu ke kantornya bisa naik ojek atau apa," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Pencarian Korban Longsor Arjasari Resmi Dihentikan, Dilanjutkan Relawan Tiga Hari
Pencarian Korban Longsor Arjasari Resmi Dihentikan, Dilanjutkan Relawan Tiga Hari
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau